Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Minta WNI di AS Jauhi Lokasi Unjuk Rasa

Kompas.com - 02/06/2020, 14:02 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC meminta warga negara Indonesia (WNI) menjauhi seluruh lokasi unjuk rasa di Amerika Serikat (AS) untuk keselamatan. 

Hal itu disampaikan KBRI Washington menyikapi kerusuhan di beberapa wilayah di AS akibat kematian seorang warga negara AS, George Floyd, akibat dianiaya polisi setempat.

"WNI kita wanti-wanti agar menjauhi tempat-tempat terjadinya aksi unjuk rasa karena akan membahayakan keselamatan dan keamanan mereka. Patuhi setiap instruksi, kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas setempat," kata Kuasa Usaha Ad-Interim atau Wakil Duta Besar RI untuk AS Iwan Freddy Hari Susanto melalui keterangan tertulis, Selasa (2/6/2020).

Baca juga: Pemilik Restoran Barbekyu Ini Diduga Tewas Ditembak Polisi dalam Demo AS

Ia pun mengimbau agar para WNI tetap tenang dan berhati-hati. WNI juga diminta tidak keluar rumah kecuali untuk kepentingan mendesak seperti membeli kebutuhan rumah tangga atau ke dokter.

Iwan mengatakan saat ini seluruh WNI di AS yang berjumlah 142.441 berada dalam kondisi aman serta tidak ada laporan terkait WNI yang terdampak akibat demontrasi.

Ia menambahkan KBRI Washington DC bersama dengan seluruh Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Amerika Serikat terus memonitor dari dekat sekaligus memastikan keselamatan WNI yang tersebar di berbagai kota dan wilayah di AS.

Monitoring dilakukan menyusul merebaknya gelombang demonstrasi yang terjadi sejak tanggal 26 Mei.

Aksi unjuk rasa yang terjadi di berbagai negara bagian di AS, mulai dari wilayah Pantai Timur hingga Pantai Barat, telah memasuki hari ketujuh. Sebagian telah menerapkan peraturan jam malam dan status darurat.

Baca juga: KBRI Sebut WNI di AS dalam Kondisi Aman

Iwan juga mengatakan seluruh Perwakilan RI di AS terus menjalin kontak dengan simpul-simpul masyarakat Indonesia.

Salah satu simpul komunitas ialah mahasiswa Indonesia di berbagai wilayah di AS untuk membantu memantau dari dekat dan memastikan keselamatan WNI.

Iwan menuturkan KBRI Washington DC dan seluruh KJRI di AS juga membuka layanan nomor hotline bagi masyarakat Indonesia jika membutuhkan bantuan atau pertolongan.

"Keselamatan dan keamanan WNI di AS menjadi prioritas utama dan perhatian khusus KBRI Washington DC dan seluruh KJRI di AS," tambah Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com