Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW Pernah Minta Informasi soal Kartu Prakerja, tetapi Tak Digubris

Kompas.com - 01/06/2020, 16:58 WIB
Tsarina Maharani,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Indonesian Corruption Watch (ICW) sempat mengajukan permohonan Kemenko Perekonomian untuk memperoleh informasi soal program Kartu Prakerja pada 12 Mei lalu.

Namun, permohonan informasi publik itu tidak pernah direspons pemerintah.

"Kami melakukan permintaan informasi tanggal 12 Mei 2020, tetapi sampai sekarang belum ada respons apa pun dari Kemenko Perekonomian," kata peneliti ICW Egi Primayogha dalam konferensi pers "Catatan Kritis Lembaga Pelatihan Program Kartu Prakerja", Senin (1/6/2020).

"Tidak diresponsnya permintaan kami sangat disayangkan, karena semestinya Kemenko Perekonomian sigap membuka informasi mengenai masalah yang jadi polemik publik secara luas," lanjut dia.

Baca juga: Kesulitan Jawab Soal Matematika, Wayan Arta 3 Kali Gagal Lolos Program Kartu: Daftarnya Susah

Egi menjelaskan, ICW meminta informasi mengenai dokumen perjanjian kerja sama dengan delapan mitra Kartu Prakerja.

Sebab, menurut Egi, penunjukan mitra Kartu Prakerja tidak memiliki alasan atau standar yang jelas.

"Kenapa kami melakukan permintaan informasi? Karena didasarkan alasan proses penunjukan mitra Prakerja mengundang tanda tanya. Misal, kenapa tidak melalui mekanisme lelang," tutur dia.

Namun, Egi mengatakan, hingga hari ini tidak ada respons dari Kemenko Perekonomian.

Baca juga: Guru Honorer Ini Jadi Saksi Manfaat Nyata Program Kartu Prakerja

Padahal, apabila merujuk pada UU Keterbukaan Informasi Publik, badan publik yang memiliki informasi yang diminta wajib memberikan tanggapan paling lambat 10 hari sejak diterimanya permintaan.

Perpanjangan waktu untuk mengirimkan tanggapan paling lambat tujuh hari kerja berikutnya dengan memberikan alasan secara tertulis.

"Kami telah melakukan permintaan informasi, menggunakan mekanisme yang diatur dalam UU Keterbukaan Informasi Publik Nomor 14/2008," ucap Egi.

Berdasarkan kajian ICW, kata Egi, ditemukan setidaknya tiga lembaga mitra Kartu Prakerja yang berafiliasi secara politik dengan pemerintah.

Ia menyebutkan, ketiga lembaga itu adalah Skill Academy yang digagas Ruang Guru, Vokraf atau PT Kolaborasi Edukasi Nusantara dan Amithya Institute.

"Ada tiga lembaga yang kami temukan terafiliasi secara politik, yaitu Skill Academy, Vokraf, dan Amithya Institute," sebut dia.

Dalam kesempatan itu, peneliti ICW Lalola Ester juga menyampaikan lima kesimpulan dari penelusuran dan analisis data terhadap mitra Kartu Prakerja.

Baca juga: Rencananya Dibuka Hari Ini, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 4 Tertunda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com