Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pria Berpedang Serang Mapolsek di Kalsel Menurut Polisi

Kompas.com - 01/06/2020, 15:29 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria tak dikenal menyerang Mapolsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan (1/6/2020). Pria yang belum diungkap identitasnya itu melakukan aksinya dengan pedang

Akibat kejadian tersebut, Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Mochamad Rifa’i menuturkan, seorang polisi berinisial Brigadir LL meninggal dunia.

“Terjadi penyerangan dan pembakaran mobil patroli Polsek Daha Selatan oleh orang tidak dikenal yang mengakibatkan satu personel Polsek Daha Selatan Brigadir LL mengalami luka bacok dan meninggal di TKP,” ungkap Rifa’i melalui keterangan tertulis, Senin.

Sebelum menyerang, pelaku membakar mobil patroli.

Baca juga: Siprus akan Deportasi 17 Migran yang Diduga Terafiliasi ISIS dan Al-Qaeda

Seorang anggota Polsek Daha Selatan Bripda MA yang sedang di berada di ruang lain mendengar keributan di ruang sentra pelayanan kepolisian terpada (SPKT).

MA langsung menghampiri sumber kegaduhan. 

Setibanya di ruangan SPKT, MA mendapati Brigadir LL sudah menderita luka bacok.

MA lantas berlari ke luar meminta pertolongan Kanit Intel Brigadir DS, yang saat itu juga sedang piket. Keduanya lalu menuju ruang SPKT untuk menolong korban.

Namun, pelaku yang memegang pedang mengejar keduanya.

MA dan DS lantas bersembunyi di sebuah ruangan dan meminta bantuan lewat telepon. Sementara Pelaku bersembunyi di ruangan lain.

“Anggota yang dikejar tersebut lari ke ruang intel dan binmas serta mengunci ruangan dari dalam sambil meminta bantuan menelepon ke Polres Hulu Sungai Selatan,” ujarnya.

Tak lama kemudian, polisi dari Polres Hulu Sungai Selatan tiba dan meminta pelaku menyerahkan diri. Namun pelaku ngotot enggan memenuhi permintaan polisi. 

Polisi, kata Rifa'i, terpaksa menembak pelaku hingga tewas karena tak mau menyerah. 

“Sampai bantuan dari Polres Hulu Sungai Selatan datang, OTK tersebut tidak mau menyerah sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur terhadap OTK tersebut,” tuturnya.

Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi turut menemukan dokumen terkait ISIS.

Baca juga: Polsek di Kalsel Diserang OTK, Satu Polisi Tewas, Mobil Patroli Dibakar

Aparat juga menemukan sebuah sepeda motor yang digunakan pelaku, jerigen berisi bensin, samurai, hingga surat wasiat.

“Satu bendera hitam identitas ISI berbentuk syal, satu KTP, satu lembar surat wasiat, dan satu buah Al Quran kecil,” ujarnya.

Kini, polisi masih mendalami motif pelaku.

Atas kejadian tersebut, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis menaikkan pangkat Brigadir LL setingkat lebih tinggi. Polri juga memberi bantuan kepada keluarga Brigadir LL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com