JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan virus corona masih bertambah di sekitar hari ke-90 pencatatatan kasus Covid-19 di Indonesia.
Hingga 30 Mei, tercatat pasien positif Covid-19 di Indonesia bertambah 557 kasus. Dengan demikian, total pasien positif hingga pukul 12.00 WIB, Sabtu, mencapai 25.773 kasus.
"Kami dapatkan kasus konfirmasi positif naik 557, sehingga menjadi 25.773 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (30/5/2020).
Baca juga: UPDATE 30 Mei: Bertambah 557, Kasus Covid-19 Capai 25.773
Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh bertambah 523 orang. Dengan demikian, total pasien sembuh sampai saat ini menjadi 7.015 orang.
Dari total kasus positif, ada 1.573 pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Angka ini didapat dari hasil penambahan 53 pasien dalam 24 jam terakhir.
24 provinsi
Adapun kasus baru tersebar di 24 provinsi, di mana Jawa Timur menyumbang kasus terbanyak berjumlah 199 kasus.
Setelah itu disusul DKI Jakarta 101 kasus dan Sulawesi Selatan 42 kasus.
Selanjutnya penambahan kasus harian terbanyak pada 30 Mei berada di Sulawesi Selatan (42 kasus), Kalimantan Tengah (31 kasus), dan Jawa Barat (20 kasus).
Baca juga: UPDATE 30 Mei: Penambahan Kasus Baru Covid-19 Tersebar di 24 Provinsi, Jatim Tertinggi
Penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 414 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.
Sementara itu, tercatat sepuluh provinsi yang tidak melaporkan adanya penambahan kasus baru yaitu Aceh, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara.
Kemudian, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Riau, Maluku, dan Sulawesi Barat.
"Kalau kita lihat, ada 10 provinsi yang hari ini tidak ditemukan kasus positif," kata Yuri dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Sabtu sore.
Menurut data pemerintah, hingga hari ini Aceh mencatat 20 kasus, Jambi 97 kasus, Kalimantan Barat 184 kasus, Kalimantan Selatan 893 kasus, dan Kalimantan Utara 165 kasus.
Berikutnya, Sulawesi tengah 126 kasus, Sulawesi Tenggara 241 kasus, Riau 117 kasus, Maluku 215 kasus, dan Sulawesi Barat 88 kasus.
Baca juga: UPDATE 30 Mei: 10 Provinsi Ini Nihil Kasus Baru Covid-19
Pemeriksaan spesimen
Pemerintah telah memeriksa 311.906 spesimen terkait Covid-19 hingga Sabtu (30/5/2020) pukul 12.00 WIB.
Dengan demikian, ada 11.361 spesimen yang telah diperiksa dalam 24 jam terakhir.
"Hari ini kami sudah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 11.361 spesimen sehingga total keseluruhan adalah 311.906 spesimen," kata Yurianto.
Yurianto mengatakan, 311.906 spesimen tersebut berasal dari 216.079 orang. Adapun spesimen dari seseorang bisa diambil lebih dari satu kali.
Baca juga: UPDATE 30 Mei: Pemerintah Telah Periksa 311.906 Spesimen Terkait Covid-19
Pemeriksaan spesimen itu dilakukan di 91 laboratoum realtime PCR aktif dan 54 laboratorium tes cepat molekuler aktif.
Selain itu, pemerintah mencatat ada 47.714 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) hingga Sabtu (30/5/2020).
"Saat ini kita masih melakukan pemantauan terhadap orang dalam pemantauan sebanyak 47.714 orang," kata Yuri dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Sabtu sore.
Sementara itu, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tercatat pasien berstatus pasien dalam pengawasan sebanyak 12.832 orang.
"Pasien dalam pengawasan yang masih terus diawasi di seluruh indonesia sejumlah 12.832 orang," ujar Yuri.
Baca juga: UPDATE 30 Mei: Ada 47.714 ODP dan 12.832 PDP
Pemetaan wilayah
Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga telah memetakan tingkat risiko penyebaran Covid-19 pada setiap kabupaten dan kota di Indonesia.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, ada tiga kategori wilayah berdasarkan pemetaan tersebut yakni zona merah, zona oranye, zona kuning, dan zona hijau.
"Zona hijau berarti kabupaten/kota yang belum terdampak Covid-19, zona kuning berarti kabupaten/kota dengan tingkat risiko rendah, zona oranye berarti kabupaten/kota dengan tingkat risiko sedang, dan zona merah berarti kabupaten/kota dengan tingkat risiko yang tinggi," kata Doni dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Sabtu (30/5/2020).
Baca juga: Gugus Tugas Ungkap 102 Daerah Bebas Covid-19 hingga 30 Mei, Ini Rinciannya...
Doni mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah menyiapkan strategi bagi setiap kategori daerah.
Zona merah diprioritaskan untuk diubah menjadi kondisi oranye, kemudian zona oranye dikontrol sehingga menjadi kuning, dan zona hijau dipertahankan agar tidak menjadi kuning atau oranye.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, ada 102 kabupaten/kota yang masuk dalam zona hijau.
Kemudian. 139 kabupaten/kota masuk zona kuning atau risiko sedang, 180 kabupaten/kota masuk zona oranye atau risiko sedang, dan 85 kabupaten/kota masuk zona merah atau risiko tinggi.
Baca juga: Gugus Tugas Petakan Risiko Penyebaran Covid-19 Jadi Zona Hijau, Kuning, Oranye, dan Merah
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, ada sejumlah indikator yang digunakan untuk menentukan pemetaan tersebut.
Indikatornya yakni penurunan jumlah kasus positif dan jumlah kasus probable (ODP dan PDP), penurunan jumlah kasus positif dan probable yang meninggal dunia dan dirawat di rumah sakit.
Kemudian, kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif dan kenaikan jumlah selesai pemantauan dari probable serta jumlah pemeriksaan spesimen yang meningkat selama dua minggu.
Terakhir, positivity rate atau jumlah sampel yang dinyatakan positif hanya 5 persen serta angka reproduksi efektif di bawah 1.
"Gugas Tugas dalam mengambil keputusan, selalu melibatkan para pakar, scientist, dan berpedoman pada standar internasional," kata Doni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.