Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indikator Daerah Siap New Normal, Kasus Covid-19 Turun Lebih dari 50 Persen dalam 2 Minggu

Kompas.com - 30/05/2020, 18:13 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menetapkan 3 kriteria yang terdiri atas 11 indikator untuk menentukan suatu daerah siap menerapkan new normal atau kenormalan baru.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Wiku Adisasmito mengatakan, kriteria yang disusun telah merujuk pada rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Sesuai dengan rekomendasi WHO, kami menggunakan kriteria epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, serta pelayanan kesehatan," kata Wiku dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (30/5/2020).

Baca juga: New Normal, Menag Terbitkan Aturan Rumah Ibadah Wajib Punya Surat Bebas Covid-19

Ia pun menyampaikan, berdasarkan tiga kriteria itu, ada 11 indikator yang ditetapkan pemerintah untuk menentukan layak atau tidaknya suatu wilayah menerapkan kenormalan baru, salah satunya yakni penurunan jumlah kasus positif selama dua minggu sejak masa puncak terakhir.

Wiku mengatakan, penurunan jumlah kasus positif itu ditargetkan lebih dari 50 persen.

"Kami ingin melihat penurunan jumlah kasus positif selama dua minggu sejak puncak terakhirnya dengan target lebih dari 50 persen untuk tiap daerah," ujar dia.

Berikut 11 indikator bagi daerah untuk menerapkan kenormalan baru.

1. Penurunan jumlah kasus positif selama dua minggu sejak puncak terakhir (target lebih dari 50 persen)

2. Penurunan jumlah kasus probable selama dua minggu sejak puncak terakhir (target lebih dari 50 persen)

3. Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif

Baca juga: New Normal Sekolah di Jateng Efektif Diterapkan Juli, Bagaimana Skemanya?

4. Penurunan jumlah meninggal dari kasus probable

5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di rumah sakit

6. Penurunan jumlah kasus probable yang dirawar di rumah sakit

7. Kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif

8. Kenaikan jumlah selesai pemantauan dari probable (ODP dan PDP)

9. Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama dua minggu

10. Positivity rate

11. Rt-angka reproduksi efektif <1

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Ketentuan Rambut Polwan, Sesuai Standar Dunia

Polri Terbitkan Ketentuan Rambut Polwan, Sesuai Standar Dunia

Nasional
Vonis Lukas Enembe Akan Dibacakan dalam Sidang pada 9 Oktober

Vonis Lukas Enembe Akan Dibacakan dalam Sidang pada 9 Oktober

Nasional
Luhut Targetkan LRT Bali Mulai Dibangun pada Awal 2024

Luhut Targetkan LRT Bali Mulai Dibangun pada Awal 2024

Nasional
Minta Keadilan, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Ramai-ramai Datangi Bareskrim Polri

Minta Keadilan, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Ramai-ramai Datangi Bareskrim Polri

Nasional
Mahfud Minta Polri Petakan Keamanan di 4 Provinsi Baru Terkait Pemilu 2024

Mahfud Minta Polri Petakan Keamanan di 4 Provinsi Baru Terkait Pemilu 2024

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Siapkan Organisasi yang Integrasikan Moda Transportasi Se-Jabodetabek

Jokowi Tunjuk Luhut Siapkan Organisasi yang Integrasikan Moda Transportasi Se-Jabodetabek

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Akan Ancam Siapa Pun jika Terpilih Jadi Presiden pada 2024

Gerindra: Prabowo Tak Akan Ancam Siapa Pun jika Terpilih Jadi Presiden pada 2024

Nasional
Gerindra Sebut Prabowo dan Megawati Sedang Mencocokkan Waktu untuk Bertemu

Gerindra Sebut Prabowo dan Megawati Sedang Mencocokkan Waktu untuk Bertemu

Nasional
Putusan MK soal Usia Capres-Cawapres Belum Keluar, Cak Imin: Pemilu Sudah Dekat, Masih Ribet Saja

Putusan MK soal Usia Capres-Cawapres Belum Keluar, Cak Imin: Pemilu Sudah Dekat, Masih Ribet Saja

Nasional
KPK Duga Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Terima Gratifikasi Lebih dari Rp 10 M

KPK Duga Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Terima Gratifikasi Lebih dari Rp 10 M

Nasional
Cak Imin Buka Peluang Ajak PSI ke Koalisi Perubahan

Cak Imin Buka Peluang Ajak PSI ke Koalisi Perubahan

Nasional
Jokowi Akan 'Soft Launching' Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada 1 Oktober

Jokowi Akan "Soft Launching" Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada 1 Oktober

Nasional
Pemerintah Gagas Organisasi Baru, Integrasikan Semua Moda Transportasi

Pemerintah Gagas Organisasi Baru, Integrasikan Semua Moda Transportasi

Nasional
Gerindra: Cawapres Prabowo dalam Proses Pematangan Akhir

Gerindra: Cawapres Prabowo dalam Proses Pematangan Akhir

Nasional
Prabowo Temui Tokoh Jawa Timur Besok, Ada Lobi-lobi soal Cawapres

Prabowo Temui Tokoh Jawa Timur Besok, Ada Lobi-lobi soal Cawapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com