Sebanyak 89 proyek itu tersebar di sejumlah kawasan.
Tujuh proyek senilai Rp 177 trilun di Sumatera, 25 proyek senilai Rp 462 triliun di Jawa, dan 17 proyek senilai Rp 144 triliun di Kalimantan.
Kemudian, delapan proyek senilai Rp 208 triliun di Sulawesi, 12 proyek senilai Rp 28 triliun di Bali dan Nusa Tenggara, serta proyek senilai Rp 111 triliun di Maluku dan Papua.
Proyek strategis nasional baru itu, menurut Airlangga, diyakini dapat mendorong perekonomian dan kesejahteraan sosial.
Tak hanya itu, proyek prioritas itu dianggap dapat memberikan dampak positif bagi penambahan lapangan kerja, kegiatan sosial-ekonomi masyarakat, serta keberlanjutan pada lingkungan.
Baca juga: Pemerintah Targetkan 4 Juta Tenaga Kerja lewat Proyek Strategis Nasional
Berdasarkan data Kementerian PUPR, setidaknya 14.000 tenaga kerja dibutuhkan dalam pengerjaan setiap Rp 1 miliar proyek.
Dengan demikian, diperkirakan 4 juta lapangan kerja baru akan tercipta dengan pelaksanaan 89 proyek strategis nasional selama empat tahun ke depan.
"Dari data yang didapatkan oleh Kementerian PUPR bahwa rule of thumb atau multiplier effect dari setiap Rp 1 triliun proyek itu bisa mempekerjakan 14.000 tenaga kerja, baik direct atau indirect," ujar Airlangga.
"Proyek ini dalam periode 2020-2024, ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja setiap tahunnya sebanyak 4 juta. Atau selama proyek itu berjalan, agregatnya bisa mencapai 19 juta orang yang bekerja dalam proyek selama lima tahun ini," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.