Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Bung Karno Mengenalkan Pancasila ke Seluruh Dunia

Kompas.com - 30/05/2020, 07:15 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengatakan, Presiden Soekarno memiliki peran besar dalam memperkenalkan Pancasila kepada dunia internasional.

Presiden pertama RI yang akrab disapa Bung Karno itu memperkenalkan Pancasila lewat pidatonya di Sidang PBB, 60 tahun lalu.

"Bung Karno menyangkal pendapat Bertrand Russel, seorang filsuf Inggris, yang membagi dunia hanya ke dalam dua poros ideologi, yaitu kapitalisme dan komunisme. Bung Karno mengatakan, Indonesia tidak dipimpin oleh kedua paham itu," kata Basarah dalam keterangan tertulis, Jumat (29/5/2020).

Baca juga: Peringatan Bulan Bung Karno di Tengah Pandemi Covid-19

"Bung Karno dengan lantang mengucapkan, 'Dari pengalaman kami sendiri dan dari sejarah kami sendiri tumbuhlah sesuatu yang lain, sesuatu yang jauh lebih sesuai, sesuatu yang jauh lebih cocok. Sesuatu itu kami namakan Pancasila'," papar Basarah menirukan ucapan Bung Karno di sidang PBB kala itu.

Basarah menuturkan, mengingat kembali sejarah sangat penting untuk merefleksikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Senin 1 Juni, Jokowi Dijadwalkan Hadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

Menurut Basarah, Bung Karno berhasil menyintesiskan berbagai pandangan yang telah muncul dan mengonseptualisasikannya menjadi intisari Pancasila.

Istilah Pancasila itu sendiri berasal dari Bung Karno setelah meminta pendapat seorang ahli bahasa.

"Dengan demikian, Pancasila menjadi ideologi yang lebih sesuai dan lebih cocok dengan falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia," tutur Basarah.

Mengutip artikel berjudul Mengapa Pancasila Begitu Penting? yang ditulis oleh Yudi Latif (2011), Bung Karno dengan kepercayaan diri berpidato menguraikan Pancasila di muka Kongres Amerika Serikat, dalam kunjungan pertamanya ke negeri itu (16 Mei-3 Juni 1956).

Setiap sila disebutkan, hadirin bertepuk riuh, diakhiri dengan aplaus panjang. Tampak di sana, betapapun rumusan Pancasila itu digali dari bumi Indonesia, kandungan nilainya bisa diterima secara universal.

Keberanian Bung Karno mengampanyekan Pancasila kepada dunia kembali disampaikan dalam pidatonya di PBB, 30 September 1960, yang berjudul ”To Build the World Anew”.

Baca juga: Polemik 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila pada Era Orde Baru...

Seperti diketahui, melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, Presiden Joko Widodo telah menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.

Momentum bersejarah itu identik dengan gagasan Soekarno yang diungkapkan dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.

Soekarno ingin menyatakan kepada peserta BPUPKI perlunya bangsa ini memiliki dasar negara sebaga pedomannya.

Lima prinsip dari Soekarno akhirnya dikaji ulang oleh peserta dan akhirnya disetujui.

Sampai sekarang, momentum ini terus diperingati dari tahun ke tahun sebagai bagian dari kesadaran masyarakat Indonesia akan perumusan awal dari dasar negara.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com