Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf: Angka Kemiskinan Bertambah, Kita Menghadapi Tugas Berat

Kompas.com - 29/05/2020, 17:04 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menuturkan, saat ini angka kemiskinan di Indonesia bertambat akibat pandemi virus corona atau covid-19.

Oleh karena itu, ia menekankan, kata dia, tugas pemerintah menyangkut pengentasan kemiskinan tidak kehilangan arah.

Baca juga: Sri Mulyani: Hanya dalam 2 Bulan, Angka Kemiskinan RI Kembali Melonjak

Sebab, selama pandemi, fokus pemerintah juga dialihkan pada penanganan penyakit yang berasal dari virus corona itu.

"Tugas-tugas khusus yang selama ini kurang tertangani baik terutama yang ditugaskan kepada Wapres, kita juga tidak boleh kehilangan arahnya," ujar Ma'ruf saat halalbihalal secara online dengan pejabat dan pegawai Kantor Wapres, Jumat (29/5/2020).

"Apalagi sekarang kemiskinan bertambah. Jadi di samping miskin lama, ada juga misbar, miskin baru," lanjut dia.

Baca juga: Sebut Kemiskinan Naik Selama Pandemi, Wapres Minta Perbanyak Sedekah

Ma'ruf mengatakan, penambahan jumlah warga miskin di Indonesia akibat Covid-19 ini juga akan membuat situasi kembali seperti pada 2011.

Kala itu, kata Ma'ruf, jumlah warga miskinnya juga cukup banyak.

"Jadi ke depan kita menghadapi tugas-tugas berat," kata dia.

Ma'ruf mengatakan, dalam fase yang mulai menerapkan era kenormalan baru atau new normal ini, semangat kerja baru dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dan tugas berat.

Baca juga: Skenario Terberat Corona, Ini Dampaknya ke Angka Kemiskinan dan Pengangguran

Selain tantangan kemisikinan dan pengangguran, Covid-19 juga memberi tantangan ekonomi kepada negeri ini.

"Karena katanya itu bisa jadi kita belum memberikan penilaian, stunting itu mungkin juga, karena terganggu oleh situasi (Covid-19) bisa juga menambah berat," tutur Ma'ruf. 

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pandemi virus corona (Covid-19) bakal menyebabkan terjadinya lonjakan angka kemiskinan.

Bahkan menurut dia, dari Maret hingga awal Mei tahun ini, angka kemiskinan telah melonjak kembali seperti pada tingkat tahun 2011 lalu.

Baca juga: Wapres: Kami Ingin Hilangkan Kemiskinan Sampai 0 Persen

 

"Dalam kondisi seperti ini, jumlah angka kemiskinan akan naik, Covid dari Maret ke Mei sudah menlonjak angka kemiskinan, reverse seperti tahun 2011," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI secara virtual, Rabu (6/5/2020).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada September 2011 mencapai 29,89 juta orang (12,36 persen).

Sementara pada data terkini, BPS mencatatkan angka kemiskinan tercatat 9,22 persen pada September 2019 atau setara dengan 24,79 juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com