Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Soal "New Normal", Wakil Ketua DPR Minta Semua Pihak Persiapkan Diri

Kompas.com - 28/05/2020, 17:16 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Aziz Syamsuddin menegaskan, semua pihak perlu mempersiapkan diri seiring berlakunya new normal life atau pola hidup normal baru.

"Kuncinya adalah kesadaran yang lebih mendalam serta mengantisipasi segala resiko yang ada," tuturnya, saat di temui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/05/2020).

Ia juga meminta semua pihak mendukung perjuangan para dokter dengan cara menjaga diri sendiri dengan menjalankan segala prosedur protokol kesehatan.

"Selama dunia belum menemukan obat atau vaksin untuk Covid-19, kita mungkin harus menyesuaikan diri dengan new normal life," kata Aziz.

Baca juga: Dugaan Pencemaran Nama Baik Anggota DPR RI, Sekda Agam Diperiksa Polisi

Politisi partai Golongan Karya (Golkar) itu menambahkan, new normal life merupakan cara baru untuk hidup dan menjalani kehidupan, pekerjaan, dan interaksi dengan orang lain. Semua itu dilakukan dengan tetap mematuhi anjuran protokol kesehatan. 

Menurut dia, new normal life dalam konteks kesehatan memerlukan tanggung jawab semua orang untuk saling melindungi satu sama lain, mulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar.

Selain itu,  Aziz mengatakan, konsep new normal life  dalam konteks berkegiatan diartikan sebagai kegiatan ekonomi, pekerjaan, produksi hingga distribusi, belajar dan mengajar serta hal terkait lainnya yang dilakukan sehari-hari.

"Maka new normal life adalah cara untuk menyesuaikan dan berinovasi dengan situasi yang ada. Mematuhi aturan sehingga terjalin kerja sama baik penerapannya sehingga akan mampu untuk saling melindungi" jelasnya.

Baca juga: Kasus PAW Anggota DPR PDI-P, Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan Didakwa Terima Suap Rp 600 Juta

Dalam keterangan tertulisnya, ia mengatakan, konsep new normal life tentu bukan hal yang baru dalam kehidupan manusia dari waktu ke waktu seiring dengan adanya berbagai perubahan, misalnya krisis ekonomi.

"Di masa lalu, istilah ini telah digunakan dalam berbagai konteks lain untuk menyiratkan bahwa sesuatu yang sebelumnya tidak normal telah menjadi biasa," ujar Aziz.

Pada kesempatan itu, ia juga mengapresiasi langkah pemerintah dalam menerapkan new normal life yang membuat rutinitas hidup berubah semenjak adanya pandemi Covid-19.

"Penerapan new normal menjadi tantangan untuk mengembalikan kemerdekaan individu untuk tetap berkarya tapi menyesuaikan dengan realitas yang ada, yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Prioritas menjaga ketertiban umum

Adapun terkait, keberadaan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam menjaga ketertiban umum di lapangan, Aziz mengatakan hal tersebut menjadi prioritas saat ini.

Azis mengatakan, peran TNI dan Polri menjadi jawaban dari kekhwatiran terkait teknis pelaksanaan new normal di lapangan.

"Mari kita mendukung niat baik dan dedikasi TNI dan Polri dalam hal menjaga diri kita dari musuh yang tak terlihat yaitu Covid-19. Kita harus bisa menyukseskan, agar roda ekonomi bisa kembali normal demi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tegasnya.

Untuk itu, ia berharap agar masyarakat dapat mematuhi anjuran protokol kesehatan dan memiliki rasa disiplin yang tinggi agar dapat menang melawan pandemi Covid-19.

Baca juga: Anggota Komisi III DPR: Kita Tidak Bisa Hidup Berdampingan dengan Covid-19

"Harap diingat, kita mungkin harus hidup dalam normal baru untuk waktu yang sangat lama. Dan saat semua sudah membaik kelak, kita bisa menjalankan kehidupan sebagaimana mestinya. Proses ini akan membangun karakter disiplin individu yang kuat," ungkap Aziz.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini mengatakan, saat ini, seluruh negara di dunia sedang berjuang dengan banyak metode dalam penanggulangan Covid-19 dan belum ada satu pun  yang benar-benar berhasil.

"Disiplin adalah kunci dalam menekan laju penyebaran Covid-19, kita tidak boleh menyerah, jika ada gelombang kedua pun, kita harus konsisten dengan disiplin sehingga mata rantai penyebaran dapat terus di putus" kata Aziz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com