JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kesehatan Kodam Jaya, Kolonel Ckm dr. Stefanus Dony mengatakan, saat ini pihaknya menempatkan 10 personil sebagai tim kesehatan mental di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran.
Para personil tersebut berasal dari TNI dan sukarelawan.
"Jam kerja yang panjang membuat para petugas di RS Darurat Wisma Atlet membutuhkan stamina dan kesehatan mental yang baik. RS Darurat Wisma Atlet kini memiliki fasilitas kesehatan mental untuk pasien dan petugas penanganan Covid-19," ujar Dony sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Senin (25/5/2020).
Baca juga: 100 Kilogram Ikan Segar Dibawa dari Maluku untuk Menu Makanan Pasien RSD Wisma Atlet
Menurutnya, tekanan yang dihadapi para personel kesehatan sangat tinggi sehingga, keberadaan tim kesehatan mental sangat penting.
Ia pun membandingkan kondisi pekerjaan tenaga medis di situasi normal dengan saat menghadapi pasien corona.
Dony menjelaskan, ketika bekerja di rumah sakit, mereka mungkin mendapatkan libur setelah satu atau dua hari bekerja, tetapi tidak di RS Darurat Wisma Atlet
Menurutnya, setelah dilakukan evaluasi kinerja, 14 hari kerja dinilai kurang efisien.
Sebab, tidak cukup untuk mengenali lingkungan di beberapa tower RS Darurat Wisma Atlet yang diaktifkan.
Baca juga: Hingga Senin Ini, Pasien yang Dirawat di RSD Wisma Atlet Mencapai 933
Oleh karena itu, tenaga medis di rumah sakit darurat ini dituntut bekerja 30 hari.
“Dalam waktu satu bulan ini, mereka langsung datang dan bisa memahami situasi di sini,” ujar Dony.
Selain memberikan konseling, tim kesehatan mental memberikan ice breaking kepada personel atau petugas yang bekerja di RS Darurat Wisma Atlet.
“Ice breaking diberikan untuk menghadapi pasien dengan latar belakang berbeda,” tutur Dony.
Ia mencontohkan ketika perawat berhadapan dengan pasien yang berprofesi anak buah kapal (ABK). Mereka masih muda tetapi positif Covid-19.
Menghadapi anak-anak muda seperti ini membutuhkan kesabaran.
Baca juga: Cerita Dokter Lebaran di RS Wisma Atlet Kemayoran, Tak Tahu Kapan Pulang ke Rumah...
Selain itu, kata Dony, pengertian dan pemahaman pasien mengenai Covid-19 masih kurang.
"Misalnya, mental pasien menjadi turun ketika pasien itu diinformasikan terpapar virus. Pada awalnya, ditemui beberapa kasus yang membutuhkan dukungan kesehatan mental sehingga tim yang dibentuk itu menambah fasilitas RS Darurat Wisma Atlet," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, RS Darurat Wisma Atlet dibuka Presiden Joko Widodo pada 23 Maret lalu.
Sejak dibuka, total pasien terdaftar hingga Senin (25/5/2020) berjumlah 3.966 orang.
Sedangkan jumlah pasien rawat inap berjumlah 932 orang, dengan rincian 610 pasien laki-laki dan 322 pasien perempuan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.