JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo melaksanakan shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di Ruang Serbaguna Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (24/5/2020).
Ruangan itu terletak di lantai 15 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur.
Pesertanya tak kurang dari 10 jemaah. Selain Doni ada pula sejumlah staf dan Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nadjamuddin Ramly sebagai khatib.
Baca juga: Jokowi: Semoga Pandemi Ini Segera Berlalu, agar Kita Dapat Bertemu dan Melepas Rindu
"Peserta shalat Idul Fitri antara lain Pak Doni, Koorspri Kepala BNPB Kolonel Budi Irawan, Kolonel Hasyim Lalhakim, Jarwansah Direktur Darurat BNPB, dan lima staf lainnya," ujar Egy Massadiah, tenaga ahli BNPB yang juga mengikuti Shalat Id, melalui keterangan tertulis, Minggu.
Menurut Egy, Ruang Serba Guna Sutopo biasanya digunakan untuk berbagai acara skala besar dengan jumlah hadirin ratusan orang.
Hari ini, untuk pertama kalinya, ruang dengan ciri lantai dan dinding berlapis ornamen kayu itu digunakan untuk shalat Idul Fitri.
Sutopo Purwo Nugroho pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) BNPB.
Laki-laki kelahiran Boyolali 49 tahun lalu meninggal pada Minggu (7/7/2019) sekitar pukul 02.20 waktu setempat atau sekitar 01.20 WIB, di salah satu rumah sakit di St Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, China.
Baca juga: Tak Pulang ke Solo, Jokowi Lebaran di Istana Bogor, Open House Ditiadakan
Ia dinilai berjasa dalam menyebarkan informasi terkait bencana. Namanya pun diabadikan sebagai nama salah satu ruangan di Graha BNPB yang diresmikan Doni Monardo, 1 Agustus 2019.
Saat Shalat Idul Fitri, panitia hanya mengizinkan 10 orang saja. Alhasil, ruangan berkapasitas ratusan orang itu pun terlihat sangat longgar. Jarak jemaah satu dan lainnya sekitar dua meter.
Sementara itu, Nadjamudin yang juga pengajar di Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah itu membawakan topik aktual dalam khotbahnya, "Kehidupan Normal Baru dalam menggapai Keridhaan Allah Subhanahu Wata’ala."
“Saat ini Allah Jallajalalu menguji ummatnya dengan wabah pandemik yang sangat berbahaya dan mematikan (Covid-19), sebagaimana Firman-Nya dalam Surah AlBaqarah pada ayat 155-156,” ujar Nadjamudin.
Baca juga: Jokowi: Lebaran Kali Ini Menuntut Pengorbanan Kita Semua...
Nadjamudin mengatakan, ke depan, semua harus memulai kehidupan normal baru dengan membudayakan protokol kesehatan sebagai karakter pribadi.
Dari karakter pribadi, kata dia, nantinya bregulir menjadi gerakan budaya baru di kalangan muslim dan bangsa Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.