Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkawinan Anak Dinilai Jadi Gambaran Pandangan Sebuah Keluarga terhadap Perempuan

Kompas.com - 20/05/2020, 21:38 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Psikolog keluarga Alissa Wahid mengatakan, salah satu faktor yang melatarbelakangi perkawinan anak adalah pandangan sebuah keluarga terhadap anak perempuan.

Hal tersebut, kata dia, merupakan faktor utama untuk melihat cara pandang masyarakat yang melanggengkan perkawinan anak.

"Perkawinan anak banyak faktor yang melatarbelakangi. Riset saya, untuk melihat mengapa cara pandang masyarakat bagaimana kok bisa melanggengkan perkawinan anak, ternyata faktor utama pandangan terhadap anak perempuan," kata Alissa dalam diskusi, Rabu (20/5/2020).

Baca juga: KPAI: Dominasi Finansial dan Relasi Kuasa Jadi Penyebab Perkawinan Anak

Menurut Alissa, sesuatu yang mendorong kultur masyarakat bahkan keluarga dan agama untuk mendukung perkawinan anak, adalah perempuan tidak perlu sekolah tinggi dan cukup menjadi istri.

Putri dari Presiden ketiga RI Abdurrahman Wahid ini mengatakan, di desa atau kota kecil, keluarga yang memiliki anak laki-laki dan perempuan, biasanya "mengorbankan" anak perempuan dengan menikahinya saat berusia muda.

Sedangkan, anak laki-laki akan diminta mencari kerja.

Hal itu pula, kata dia, membuat anak laki-laki memiliki pendidikan yang lebih tinggi karena disiapkan untuk bekerja.

"Orangtua menganggap kalau anak perempuan tidak segera dikawinkan, maka citra keluarga menjadi jelek," kata dia.

Baca juga: Kemen PPPA: Angka Perkawinan Anak Pengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia

Padahal, kata dia, kecakapan hidup untuk membangun keluarga tidak bisa dilakukan secara mendadak atau dikarbit.

Setidaknya, kata dia, ada empat area untuk dijadikan kesiapan seseorang membangun keluarga.

Keempat area tersebut adalah kesadaran diri, sosial diri, manajemen diri, dan manajemen hubungan.

"Ini sangat penting apakah anak usia 16-17 tahun mampu tidak mengenali dirinya, potensinya, aspirasinya? Apakah anak laki-laki umur 17 tahun mampu empati kebutuhan pasangannya? Mampu tidak melihat dirinya dan pasangannya?" kata dia.

Baca juga: Angka Perkawinan Anak Turun di 2018, tetapi Masih di Atas 11 Persen

Jika hal tersebut belum siap, kata dia, maka jangan sampai ada pikiran romantis bahwa menikah hanya cukup dengan cinta.

Sebab, perkawinan membangun gerbang untuk memulai kehidupan berkeluarga dan berkehidupan berkeluarga butuh kematangan pasangan.

"Kematangan tak bisa dikarbit. Hanya orang matang dan mandiri (yang menikah), kalau tidak punya itu semua berarti belum siap menikah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

Nasional
Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Nasional
Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com