Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hiruk Pikuk di Gedung Wakil Rakyat, Sehari Jelang Kejatuhan Soeharto

Kompas.com - 20/05/2020, 15:00 WIB
Devina Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wajah-wajah lelah para mahasiswa tampak memenuhi Gedung DPR/MPR tepat 22 tahun silam.

Pada 20 Mei 1998 merupakan hari kedua mahasiswa menduduki gedung wakil rakyat tersebut. bertepatan dengan Hari kebankitan Nasional.

Berdasarkan pemberitaan Harian Kompas, 21 Mei 1998, terdapat lebih dari 50.000 mahasiswa yang memadati Gedung DPR/MPR kala itu

Semangat mereka satu, yaitu mewujudkan reformasi secara menyeluruh.

Baca juga: Di Ujung Tanduk, Saat Soeharto Merasa Kapok Jadi Presiden...

“Mereka tetap pada pendiriannya, menuntut Presiden Soeharto mundur dan mendesak diselenggarakannya Sidang Istimewa secepat mungkin,” tulis Kompas.

Suasana di dalam gedung wakil rakyat hiruk-pikuk. Para mahasiswa tidur bergelimpangan di kursi-kursi, di lantai beralaskan koran hingga kardus bekas. Lantainya penuh dengan onggokan sampah.

Sementara di luar gedung, para mahasiswa bergantian menaiki kubah DPR yang licin.

Harian Kompas menyebut penjagaan yang sangat ketat di sekeliling Gedung DPR maupun di jalan yang mengarah ke gedung tersebut.

Penjagaan tersebut tidak dikendurkan meski aksi damai turun ke jalan menyambut Hari Reformasi Nasional telah dibatalkan pada pagi hari itu.

Baca juga: Riuh Rendah Mahasiswa di Gedung DPR/MPR Jelang Mundurnya Soeharto...

Sejumlah tokoh yang terlibat aksi akhirnya memindahkan kegiatan ke Gedung DPR/MPR.

Aksi tersebut melibatkan beberapa tokoh nasional, antara lain Amien Rais, Emil Salim, AM Fatwa, Adnan Buyung Nasution, hingga Permadi.

Tokoh dari berbagai kalangan turut hadir, yakni Dono Warkop, sutradara Garin Nugroho, Neno Warisman, dan Wimar Witoelar.

Harian Kompas juga melaporkan kehadiran simpatisan LSM maupun ormas, serta staf kedutaan asing.

Mahasiswa membawa keranda jenazah Soeharto saat menduduki Gedung MPR/DPR menuntut Soeharto
mundur sebagai Presiden RI, Jakarta, 21 Mei 1998.MAJALAH D&R/RULLY KESUMA Mahasiswa membawa keranda jenazah Soeharto saat menduduki Gedung MPR/DPR menuntut Soeharto mundur sebagai Presiden RI, Jakarta, 21 Mei 1998.

Soeharto dinilai Kehilangan Legitimasi

Sekitar pukul 11.10 WIB, sejumlah tokoh tampil di mimbar bebas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com