Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Said Aqil: Jadikan Covid-19 Peringatan Keras untuk Pengendalian Diri

Kompas.com - 19/05/2020, 17:04 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj berharap agar umat Islam menjadikan pandemi Covid-19 sebagai momentum untuk meningkatkan soliditas antarumat.

Ia mengatakan, saat ini lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu, lebih dari 300.000 orang meninggal setelah mengidap Covid-19.

Pemerintah di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, telah bekerja keras untuk mengatasi pandemi ini.

"Hal ini sebenarnya tidak usah membikin kita panik, justru kita semakin sadar agar kita lebih solid, lebih bersatu dalam menghadapi satu penderitaan, satu tantangan ini," kata Said Aqil dalam diskusi bersama Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi secara daring, Selasa (19/5/2020).

"Oleh karena itu, mari kita jadikan wabah Covid-19 sebagai peringatan keras kepada kita semua agar lebih bisa mengendalikan diri kita menuju ke arah yang sesuai dengan aturan atau sunatullah," ujar dia.

Baca juga: PBNU: Melawan Covid-19 Harus jadi Ikhtiar Bersama, Patuhi Pemerintah

Di tengah pandemi ini, ia menambahkan, tantangan yang dihadapi dunia tidak hanya pada bagaimana menyelesaikan persoalan kesehatan ini.

Lebih dari itu, menurut Said Aqil Siradj, ada ancaman resesi global yang juga tengah menghantui seluruh umat manusia.

Bahkan, resesi ini bisa berimplikasi pada hilangnya pekerjaan jutaan orang.

Dampak lainnya, tidak sedikit masyarakat yang kelak dapat kesulitan dalam mengakses bahan pangan dan fasilitas kesehatan.

"Setiap negara menghadapi tantangan masing-masing. Demikian pula Indonesia yang berjuang menghadapi Covid-19 ini, sekaligus membuka gerbang kehidupan normal yang baru atau the new normal," ujarnya.

"Tatanan kehidupan yang bersandar pada protokol kesehatan yang ketat, interaksi antarmanusia sekaligus tata ekonomi dengan aturan main yang baru untuk mencapai titik keseimbangan," kata Said Aqil.

Baca juga: PBNU Imbau Umat Islam Lakukan Shalat Idul Fitri di Rumah Masing-masing

Ia menuturkan, the new normal harus disikapi dengan cara menata kehidupan yang baru.

Dengan menyitir salah satu ayat di dalam Al Quran, ia menyatakan, setiap ada tantangan maka setiap umat harus mencoba menata kembali kehidupan mereka.

"Dunia membutuhkan cara baru dalam berinteraksi. Khususnya interaksi antarmanusia di level internasional. Dibutuhkan solidaritas global untuk bersama-sama menghadapi tantangan yang menghadang ini, sekaligus mengkreasi strategi untuk membantu sesama," kata dia.

Baca juga: Soal Ibadah di Tengah Pandemi, PBNU Minta Pemda dan Ulama Bahas Zona Rawan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com