Hasilnya, kata dia, potensi konflik sosial akibat ketidaktahuan atau kesalahpahaman masyarakat bisa diminimalisasi.
"Ada empat pasien Covid-19 yang setelah pulang dari RS kemudian diterima dengan baik oleh warga. Disambut dengan baik dan dinyanyikan shalawat-an saat pulang dari RS," tutur Wahyudi.
Selanjutnya, untuk mendukung ketahanan ekonomi masyarakat, pihaknya telah menyalurkan sekitar 40.000 paket sembako kepada masyarakat desa.
Baca juga: Beredar Surat Bebas Covid-19 Palsu, KKP Bandara Soetta Perketat Verifikasi
Dari jumlah paket tersebut, menurut Wahyudi hanya 2.800 paket saja yang berasal dari pemerintah.
"Sementara sisanya berasal bantuan masyarakat dan swadaya masyarakat desa sendiri," kata dia.
Sementara itu, untuk menjamin penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) tepat sasaran, pihak desa melakukan sosialisasi langsung penggunaan dana tersebut.
Baca juga: PKS: New Normal Hanya untuk Negara yang Berhasil Lawan Covid-19
Wahyudi mengungkapkan, masyarakat desa diajak memahami bahwa BLT sebaiknya dipakai untuk belanja cadangan bahan pangan.
"Kami juga tekankan agar BLT dibelanjakan kepada warung atau toko tetangga, bukan di retail modern. Tujuannya supaya perputaran uang BLT dirasakan semua masyarakat desa," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.