Dari mengikuti perkembangan di dunia dalam menghadapi ancaman Covid-19, secara sederhana dapat disimpulkan telah muncul 2 aliran pemahaman tentang metoda pencegahannya.
Yang pertama adalah melakukan lockdown atau isolasi total dan cara kedua adalah tetap memberikan toleransi berkegiatan dengan beberapa batasan antara lain jaga jarak dan sering cuci tangan.
Tentu saja pada setiap model dua cara pasti akan ada cara ketiga yaitu yang mengkombinasikan kedua metoda tersebut.
Akan tetapi, cara menggabungkan dua metoda yang berbeda selalu saja akan berhadapan dengan kesulitan tentang hal seberapa besar prosentasi yang dapat ditolerir bagi masing-masing metoda tersebut. Belakangan muncul pula metoda yang dikenal dengan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Tetapi cara kekebalan kelompok sudah dengan serta merta ditentang oleh para ahli karena dinilai sebagai metoda yang berbahaya sebab Vaksin Covid-19 yang belum ditemukan.
Ditambahkan pula bahwa Vaksin Covid-19 tidak akan tersedia dalam waktu dekat mendatang, karena masih memerlukan waktu lebih kurang minimum satu tahun ke depan.
Yang berkembang akhir-akhir ini, karena lockdown berdampak sangat buruk dalam aspek ekonomi dan sosial, maka kelihatannya akan diberlakukan “kebebasan terbatas” untuk bergiat dengan syarat-syarat tertentu.
Secara resmi bahkan telah diumumkan bahwa setelah Lebaran, bagi mereka yang berusia di bawah 45 tahun, akan diizinkan untuk keluar rumah menjalankan kegiatan rutin sehari-hari dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Nah, pada titik inilah kemudian aspek “self discipline”, yang merupakan kelemahan sebagian besar dari kita semua, akan sangat berperan sentral dalam keberhasilan metoda “kebebasan terbatas” tersebut.
Patuh dan taat pada beberapa persyaratannya, antara lain jaga jarak dan sering cuci tangan adalah sebuah ritual yang pantang dilanggar.
Kemungkinan besar cara kebebasan terbatas akan menjadi “way of choice” yang relatif ideal, karena diharapkan pergerakan ekonomi dapat tetap bergulir, sementara upaya penanganan bagi upaya pencegahan penularan Covid-19 dapat dilakukan juga.
Untuk menumbuhkan rasa optimis bagi kita semua dalam melaksanakan metoda kebebasan terbatas yang kerap tetap saja menimbulkan sikap “parno”, mungkin kita perlu memahami tentang bagaimana sebenarnya sikap tubuh kita berperilaku dalam menghadapi penyakit.
Larry Dossey M.D dan juga Art Brownstein M.D seorang Flight Surgeon, dalam bukunya masing-masing berbicara panjang lebar tentang Extraordinary healing menjelaskan bahwa tubuh kita memiliki kekuatan luar biasa dalam beradaptasi dengan alam, termasuk menghadapi ancaman penyakit yang datang dari luar tubuh.
Tubuh manusia memiliki Extraordinary healing system yang disebut dengan penekanan kuat sebagai The amazing power of your body’s secret healing system.
Uraian yang sangat menarik dalam kedua buku tersebut dilengkapi pula dengan banyak contoh-contoh tidak hanya tentang kekebalan tubuh akan tetapi juga cerita mengenai kesembuhan yang diperoleh dari cara pengobatan yang non medis sifatnya.