Amerika Serikat menempati urutan teratas dalam kasus corona juga korban kematian akibat Covid-19. Delapan puluh lima ribu nyawa terenggut di AS. Inggris Raya kehilangan tiga puluh tiga ribu nyawa. Indonesia seribu.
Banyak penjelasan, tetapi yang jelas baik AS atau Inggris Raya diperintah oleh faksi konservatif yang mengutamakan populisme. Terutama di AS, presiden Donald Trump banyak membuat kontroversi dengan melawan logika sains dan kedokteran.
Dalam video yang banyak menjadi anekdot sang presiden itu menyarankan suntikan pasien corona dengan disinfektan. Tentu ini dicemooh banyak orang Amerika sendiri.
Tampaknya, walaupun sebagai negara adidaya dengan hadiah Nobel terbanyak di bumi, penelitian terhebat di dunia, dan universitas-universitas termasyhur, tidak berkutik ketika pemerintahan dipegang oleh mereka yang tidak percaya sains itu sendiri.
Indonesia tidak perlu meniru sisi ini. Ingat kita sedang menari di panggung nasional, menjaga keseimbangan, mengikuti kekompakan gerak, dan berhati-hati agar lilin tetap menyala.
Angin mungkin berhembus, namun tetap yakinlah kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.