Baru 12.829 Desa yang Telah Mencairkan BLT Dana Desa

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat penyaluran bantuan langsung tunai dari dana desa yang disalurkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi masih rendah.

Hingga Senin (18/5/2020), baru 12.829 desa yang telah mencairkan dana desa yang disalurkan.

Jumlah tersebut sekitar 24 persen dari total desa yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

Meski demikian, menurut Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, persentase desa yang telah mencairkan dana desa meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan data yang disampaikan Presiden Joko Widodo sebelumnya.

"Alhamdulillah lumayan percepatannya dari 15 persen yang disinggung Bapak Presiden. Hari ini memang banyak sekali proses pencairan penyaluran BLT Dana Desa," kata Abdul Halim saat konferensi pers virtual.

Baca juga: Menteri Desa Jelaskan Alur Pendataan Warga Penerimaan BLT Dana Desa

Secara keseluruhan, ia menjelaskan, terdapat 59.361 desa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Dari jumlah tersebut, 53.152 dana desa sudah disetorkan ke kas desa dan 6.205 desa masih dalam proses di kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN).

Dari 53.152 desa yang siap, sudah ada 46.174 desa yang telah melaksanakan musyawarah desa khusus.

"Itu artinya, data tentang calon keluarga penerima manfaat sudah siap di 46.174 desa atau sekitar 87 persen. Sedangkan yang sudah disalurkan 24 persen di 12.829 desa," kata Abdul Halim.

"Jadi yang belum menyalurkan itu di 33.345 desa (63 persen)," ujar dia.

Baca juga: Menteri Desa: Tidak Ada BLT Dana Desa dalam Bentuk Sembako

Menurut dia, masih adanya kesenjangan dalam proses pencairan dana desa ini disebabkan oleh proses integrasi data yang belum selesai. Integrasi data itu menjadi salah satu syarat dalam penyaluran BLT Dana Desa itu.

"Karena memang tidak mudah untuk menghindari overlapping. Sementara waktu sudah sangat mendesak, sudah mau lebaran, masih ada 33.345 desa yang belum salur tapi datanya sudah selesai," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Sebut Telah Distribusikan BLT Rp 3,5 Triliun untuk 5,8 Juta KK