Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanri Abeng Cerita soal Kondisi BUMN Saat Krisis Moneter 1998 Dibanding Saat Ini

Kompas.com - 18/05/2020, 12:24 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama masa pandemi Covid-19, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus diarahkan peranannya untuk ketahanan ekonomi negara.

Sebab, pandemi Covid-19 lebih dominan mempengaruhi sektor kesehatan sehingga BUMN sedianya tetap memiliki peranan untuk mempertahankan ekonomi.

"Dalam kondisi Covid-19 harus lebih banyak diarahkan bagaimana BUMN bisa berperan untuk ketahanan ekonomi," ujar mantan Menteri BUMN, Tanri Abeng dalam kajian online LP3ES "Mobilisasi Kekuatan Sumber Daya BUMN di Masa Pandemi Covid 19", Senin (18/5/2020).

Baca juga: Ikuti Arahan Menteri BUMN, PT KAI Siapkan Skenario The New Normal

Tanri mengatakan, meskipun BUMN bisa berperan menyediakan perlengkapan kesehatan seperti masker, tetapi akan lebih baik jika mobilisasi sumber daya BUMN diarahkan untuk ketahanan ekonomi negara.

Ia menyebut, peranan BUMN pada masa pandemi Covid-19 harus lebih ke arah menyelamatkan anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Demikian juga bagaimana agar nilai rupiah tidak mengalami depresiasi terlalu tinggi.

"Tahun 1998, kalau pun BUMN tidak sehat dan bank-bank hancur tapi melalui proses profitisasi dan restrukturisasi, ada sedikti privatisasi, BUMN masih bisa sumbang 12 persen dari APBN. Padahal waktu itu hancur luluh karena seluruh perbankan tidak ada yang berfungsi," kata dia.

Tidak hanya itu, Kementerian BUMN pada tahun 1998 juga menarik investor asing untuk memperkuat BUMN dengan uang dollar yang masuk.

Selain itu, secara psikologis, perusahaan-perusahaan asing yang menjadi investor itu ingin agar Indonesia kembali pulih dari krisis.

"Dalam kondisi sekarang BUMN kita sudah sangat kuat. Kita punya aset di BUMN Rp 9.000 triliun. Kontribusi dan profit ke APBN hampir Rp 500 triliun atau 20 persen dari APBN kita," kata dia.

Baca juga: PSBB Dibuka, Karyawan BUMN di Bawah 45 Tahun Diizinkan Masuk Kantor 25 Mei

BUMN Indonesia saat ini, kata dia, relatif lebih kuat walaupun masih harus tetap berhati-hati karena krisis Covid-19 melanda banyak perusahaan, termasuk perusahaan-perusahaan besar yang kemungkinan memiliki utang di bank-bank BUMN.

Namun, kata dia, mobilisasi sumber BUMN harus diarahkan kepada bagaimana agar BUMN tersebut bisa terus menjadi penyumbang APBN karena hal itu merupakan stabilitas makro negeri ini.

Di samping itu, BUMN harus bisa menarik modal dari luar agar masuk ke Indonesia untuk dijadikan mitra.

Dengan demikian, BUMN pun harus dikelola secara profesional agar profabilitasnya meningkat.

"Krisis ini harus dikelola secara krisis, jadi ada sense crisis dan urgensi. BUMN punya peranan signifikan terhadap ketahanan ekonomi kita," kata dia.

"Saya khawatir dampak Covid-19 ke ekonomi karena kita tidak tahu persis akan berakhir dan kapan sektor-sektor produksi kita kembali aktif dan beri kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com