Sebab, dirinya sudah memerintahkan kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Sosial dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mempercepat penyaluran BLT Desa dan BST Desa.
"Saya sudah meminga agar disederhanakan dengan memotong prosedurnya. Sehingga masyarakat bisa segera menerima baik BLT maupun BST," ujar dia.
Baca juga: Tinjau Penyerahan Bansos di Bogor, Menko PMK Temukan Warga Miskin Tak Masuk DTKS
Presiden Jokowi juga mengakui, masyarakat banyak yang mengeluhkan belum mendapatkan dua jenis bantuan sosial tersebut.
Menurut dia, alokasi dana untuk BLT Desa dan BST masing-masing sebesar Rp 600.000,- untuk setiap penerima.
Kedua jenis bansos ini akan diberikan selama tiga bulan berturut-turut kepada masyarakat yang terdampak wabah Covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi mengatakan, hingga saat ini belum semua alokasi BST dan BLT disalurkan kepada masyarakat.
Baca juga: Jokowi Harap Masyarakat Tanya soal Bansos ke RT, RW, dan Kepala Desa
"Perlu saya sampaikan bahwa sampai saat ini BLT Desa baru 15 persen tersalur ke masyarakat. Artinya, ada 85 persen yang masih belum diterima oleh masyarakat," ujar Presiden Jokowi.
Hal yang sama juga terjadi untuk BST untuk masyarakat desa.
"Untuk BST juga baru kurang lebih, dari informasi yang saya terima, baru kurang lebih 25 persen diterima masyarakat. Sehingga ada 75 persen yang belum diterima," lanjut dia.
Menurut Kepala Negara, pemerintah memberikan lima macam bansos kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.
Baca juga: Merasa Salah Sasaran, Warga Pasar Rebo Kaget Dapat Paket Bansos Pemprov DKI
Pertama, menggratiskan tarif listrik untuk pelanggan 450 VA. Kedua, memberikan diskon 50 persen kepada pelanggan 900 VA.
Ketiga, kartu sembako untuk 20 juta penerima. Keempat, Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 1 juta keluarga.
Kelima, BLT dan BST sebesar Rp 600.000,- yang diberikan selama tiga bulan berturut-turut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.