Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dian Permata
Peneliti

Peneliti Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD). Founder Institut Riset Indonesia

Hadapi Pagebluk Covid-19, Beruntungnya Indonesia Punya Rakyat Baik Hati...

Kompas.com - 16/05/2020, 16:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Adapun arti partisipasi adalah turut serta atau ambil bagian dalam merespons sebuah fenomena atau kebijakan. Baik filantropi maupun partisipasi memiliki arti yang beririsan dalam penanganan wabah ini.

Jauh sebelum pandemi Covid-19, gerakan filantropi sudah mulai tumbuh di Indonesia. Sebagai contoh, di masa konflik sipil di Maluku pada 1999 lahir gerakan kemanusian Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C).

Lalu, di masa krisis ekonomi 1998 ada gerakan bernama Suara Ibu Peduli (SIP). SIP lahir sebagai reaksi melambungnya harga susu bayi dan balita. Gerakan model ini makin tumbuh subur saat Tsunami Aceh 2004.

Lokasi Indonesia di antara pertemuan tiga lempengan besar—yakni Lempengan Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik—yang mengakibatkan rawan gempa bumi, menjadi faktor lain pendorong kuat lahirnya gerakan-gerakan filantropi baru.

Ini dapat dilihat cepatnya bermunculan gerakan kemanusian pada saat bencana alam terjadi di sebuah daerah. Mer-C dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dapat menjadi secuil contoh.

Jadi gebluk atau?

Spektator.id menulis, dengan semua peristiwa yang pernah dialami, terbukti bahwa orang Indonesia telah belajar untuk bersatu ketika menghadapi sulit.

Mereka sama-sama memiliki rasa tanggung jawab sekaligus merasakan sukacita besar dalam membantu satu sama lain saat dibutuhkan. Bahasa rakyatnya, tepa selira alias tenggang rasa, kira-kira demikian kurang lebihnya.

Angka kerelawanan Indonesia tertinggi dibandingkan negara mana pun di dunia. Dalam laporan Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index 2018, Indonesia juga menduduki peringkat teratas dalam frekuensi sumbangan aktivitas kerelawanan.

DOK PRIBADI/DIAN PERMATA CAF Index Indonesia

Karenanya, tidak mengherankan ada begitu banyak kampanye crowdfunding (urunan massal) yang telah diluncurkan pada berbagai platform lokal seperti kitabisa.com untuk membantu mereka yang membutuhkan.

CAF adalah sebuah organisasi amal internasional. Organisasi berbasis di Inggris. Organisasi ini memiliki sembilan perwakilan di enam benua. Mereka berdiri untuk membantu serta memberikan kehidupan lebih baik di dunia internasional.

Organisasi ini sudah berjalan 90 tahun. CAF membantu para donator, perusahaan, pegiat amal, dan organisasi sosial agar kegiatan model ini dapat disebarluaskan.

CAF Index menggunakan basis data Gallup. Gallup adalah salah satu organisasi riset, survei, atau polling kesohor. Gallup menjadi salah satu kiblat dunia soal ilmu riset, survei, atau polling.

Dalam CAF Index, data yang digunakan melibatkan 143 negara atau setidaknya mewakili 95 persen jumlah populasi di dunia. Pertanyaan riset yang diajukan menggunakan beragam aspek kehidupan.

Rata-rata, ada 1.000 responden yang terlibat di setiap Negara. Kegiatan riset ini dilakukan secara simultan selama satu dekade belakangan ini.

Ada tiga aspek utama yang ditanyakan dan disajikan dalam CAF Index, yaitu tentang kerelaan membantu orang lain yang tak dikenal, menyumbang uang donasi, dan terlibat atau membantu kerja-kerja kerelawanan.

Secara agregat, posisi Indonesia dalam indeks tersebut terlihat dalam grafik di bawah ini:

DOK PRIBADI/DIAN PERMATA Agregat CAF Index Indonesia

Partisipasi vs di mana pemerintah?

Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto menilai pemerintah gamang dalam menentukan kebijakan dalam penanganan pandemik virus corona.

Salah satu bentuk kegamangan itu adalah rencana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pun karena besarnya beban pemerintah untuk menanggung hidup masyarakat yang terdampak

Wakil Ketua Umum PAN itu berpandangan, rakyat tidak bisa bergantung pada pemerintah. Sudah saatnya rakyat membangun kewaspadaan individu untuk melawan pandemik ini, khususnya saat rakyat harus ke luar rumah mencari nafkah.

Masyarakat juga diminta jangan terkecoh dengan pernyataan pemerintah bahwa wabah virus corona sudah mulai menurun. Padahal, kurva penderita terus naik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com