JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Penduduk dan Lingkungan Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lengga Pradipta mengatakan, ada dua penyebab yang membuat Indonesia belum bisa mengatasi pandemi virus corona (Covid-19).
Penyebab pertama adalah tata kelola penanganan Covid-19 yang belum terintegrasi.
"Pertama tata kelola kita yang belum terintegrasi jadi masih mendengarkan parsial person. Jadi ada pihak-pihak tertentu," kata Lengga dalam diskusi online bertajuk 'Strategi Exit dari Pandemi Covid-19 Tanpa Nyawa Rakyat', Jumat (15/5/2020).
Penyebab kedua, lanjut Lengga, pembuatan regulasi atau aturan penanganan Covid-19 yang tidak berbasis data.
Baca juga: Yurianto: Presiden Minta Gugus Tugas Covid-19 Pastikan PSBB Efektif Tekan Kasus Kematian
Padahal ia menilai dalam pembuatan regulasi penanganan Covid-19 yang baik harus berdasarkan data ilmiah.
"Jadi kita ya bikin regulasi ya bikin aja tergantung beberapa interest kelompok," ujarnya.
Lengga pun memiliki lima saran inti untuk mengatasi masalah penanganan Covid-19 di Indonesia.
Saran pertama adalah menyiapkan masyarakat yang siap dengan segala risiko Covid-19.
Hal itu, kata dia, diperlukan agar masyarakat Indonesia bisa lebih siap siaga menghadapi segala macam kemungkinan terkait pandemi.
Saran kedua adalah menyediakan sarana fasilitas kesehatan untuk semua kalangan baik menengah atas maupun menengah ke bawah.
Saran ketiga menyediakan data ilmiah untuk publik. pasalnya, kata Lengga, saat ini banyak media yang tidak terverifikasi menyebarkan berita bohong atau hoaks terkait Covid-19 ke masyarakat.
"Bahkan youtuber kadang influencer memberitakan yang salah ke kita anak-anak muda gitu," ungkapnya.
Saran keempat, pemerintah harus membuat kebijakan berdasarkan ilmu atau data ilmiah. Sehingga kebijakan terkait penanganan Covid-19 yang diambil pemerintah bisa menjadi lebih baik lagi.
"Ini kan banyak ya para pembisik yang mungkin memberikan masukan kebijakan kepada pimpinan yang difilter juga sama decision making kita," imbuhnya.
Baca juga: UPDATE 15 Mei: Pasien Covid-19 yang Sembuh di Depok Bertambah 17 Orang, Total Ada 84
Sedangkan saran terakhir adalah, pemerintah harus lebih fokus pada beberapa sektor fundamental untuk ditangani.
Mulai dari masalah kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, pendidikan dan ketahanan pangan.
"Terakhir bukan virusnya yang menakutkan kita tapi bagaimana kita merespons (virus tersebut)," ucap Lengga.
Diketahui, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Berdasarkan data pemerintah, hingga Jumat (15/5/2020) tercatat sebanyak 16.496 orang positif Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.