Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti LIPI Sarankan 5 Hal Ini dalam Penanganan Pandemi Covid-19

Kompas.com - 15/05/2020, 20:39 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Penduduk dan Lingkungan Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lengga Pradipta mengatakan, ada dua penyebab yang membuat Indonesia belum bisa mengatasi pandemi virus corona (Covid-19).

Penyebab pertama adalah tata kelola penanganan Covid-19 yang belum terintegrasi.

"Pertama tata kelola kita yang belum terintegrasi jadi masih mendengarkan parsial person. Jadi ada pihak-pihak tertentu," kata Lengga dalam diskusi online bertajuk 'Strategi Exit dari Pandemi Covid-19 Tanpa Nyawa Rakyat', Jumat (15/5/2020).

Penyebab kedua, lanjut Lengga, pembuatan regulasi atau aturan penanganan Covid-19 yang tidak berbasis data.

Baca juga: Yurianto: Presiden Minta Gugus Tugas Covid-19 Pastikan PSBB Efektif Tekan Kasus Kematian

Padahal ia menilai dalam pembuatan regulasi penanganan Covid-19 yang baik harus berdasarkan data ilmiah.

"Jadi kita ya bikin regulasi ya bikin aja tergantung beberapa interest kelompok," ujarnya.

Lengga pun memiliki lima saran inti untuk mengatasi masalah penanganan Covid-19 di Indonesia.

Saran pertama adalah menyiapkan masyarakat yang siap dengan segala risiko Covid-19.

Hal itu, kata dia, diperlukan agar masyarakat Indonesia bisa lebih siap siaga menghadapi segala macam kemungkinan terkait pandemi.

Saran kedua adalah menyediakan sarana fasilitas kesehatan untuk semua kalangan baik menengah atas maupun menengah ke bawah.

Saran ketiga menyediakan data ilmiah untuk publik. pasalnya, kata Lengga, saat ini banyak media yang tidak terverifikasi menyebarkan berita bohong atau hoaks terkait Covid-19 ke masyarakat.

"Bahkan youtuber kadang influencer memberitakan yang salah ke kita anak-anak muda gitu," ungkapnya.

Saran keempat, pemerintah harus membuat kebijakan berdasarkan ilmu atau data ilmiah. Sehingga kebijakan terkait penanganan Covid-19 yang diambil pemerintah bisa menjadi lebih baik lagi.

"Ini kan banyak ya para pembisik yang mungkin memberikan masukan kebijakan kepada pimpinan yang difilter juga sama decision making kita," imbuhnya.

Baca juga: UPDATE 15 Mei: Pasien Covid-19 yang Sembuh di Depok Bertambah 17 Orang, Total Ada 84

Sedangkan saran terakhir adalah, pemerintah harus lebih fokus pada beberapa sektor fundamental untuk ditangani.

Mulai dari masalah kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, pendidikan dan ketahanan pangan.

"Terakhir bukan virusnya yang menakutkan kita tapi bagaimana kita merespons (virus tersebut)," ucap Lengga.

Diketahui, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Berdasarkan data pemerintah, hingga Jumat (15/5/2020) tercatat sebanyak 16.496 orang positif Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

Nasional
Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com