Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Covid-19, Pemerintah: Mari Berkomitmen Tak Membuat Kerumunan

Kompas.com - 14/05/2020, 18:48 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk tidak membuat kerumunan di tempat umum.

Menurut Yuri, masyarakat harus beranjak dari kebiasaan lama, yakni menghindari kerumunan, ke kebiasaan yang baru.

"Kita tak lagi berpikir buat menghindari kerumunan. Tetapi mari kita berpikir dan berkomitmen untuk tidak membuat kerumunan," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (14/5/2020).

Baca juga: Antisipasi Tumpukan Penumpang, Gugus Tugas Minta Pengelola Bandara Atur Jadwal Penerbangan

 Yuri menyebut hal itu harus menjadi kesadaran kolektif yang bisa diterapkan masyarakat untuk memutus rantai penularan Covid-19.

Apabila nantinya ada kelompok masyarakat yang punya kepentingan untuk bepergian ke suatu tempat secara kolektif, maka perlu menerapkan jaga jarak secara disiplin.

"Jadi sejak awal kita sudah menentukan jarak kontak fisik kita paling tidak lebih dari 1 meter. Inilah yang disebut dengan tekad bersama untuk secara kolektif melakukan disiplin pencegahan penularan Covid-19," tegas Yuri.

Baca juga: [UPDATE] - Pergerakan Data Harian Covid-19 di Indonesia

Lebih lanjut Yuri mengingatkan faktor utama penularan Covid-19 adalah manusia.

Sementara itu, penularan Covid-19 di Indonesia terjadi melalui dua pola, yakni imported case (dibawa orang yang masuk dari luar negeri) dan transmisi lokal.

"Penularan bukan hanya berbasis imported case, tapi transmisi lokal. Bahkan tanpa ada riwayat telah bepergian dari daerah lain, atau dari daerah pandemi atau dari negara lain," ujar Yuri.

"Sehingga kita harus semakin waspada dan berkomitmen mencegah penularan," tambahnya.

Baca juga: Bandara Soetta Padat, DPR Minta Pemerintah Hentikan Relaksasi PSBB di Bandara

Sebelumnya, Yuri mengumumkan data terbaru terkait pasien dan kasus Covid-19 di Indonesia.

Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis (14/5/2020) pukul 12.00 WIB, diketahui ada penambahan 568 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, hingga saat ini total ada 16.006 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE: Kini Ada 16.006 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 568

Menurut Yuri, pemerintah memastikan konfirmasi kasus positif dengan dua metode, yaitu tes polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan secara real time dan metode tes cepat molekuler.

Ada 15.794 orang yang hasilnya positif berdasarkan tes PCR.

Sedangkan berdasarkan tes cepat molekuler, ada 212 orang yang dipastikan positif virus corona.

Data pemerintah juga memperlihatkan bahwa ada penambahan 231 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dalam sehari.

Baca juga: UPDATE 14 Mei: Tambah 231, Kini Ada 3.518 Pasien Covid-19 Sembuh

Pasien sudah sembuh setelah dua kali pemeriksaan berdasarkan polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Penambahan itu menyebabkan total pasien Covid-19 yang sembuh ada 3.518 orang.

Namun, ada kabar duka dengan masih adanya penambahan pasien Covid-19 yang tutup usia.

Diketahui, ada 15 pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam periode 13-14 Mei 2020.

Baca juga: UPDATE 14 Mei: Tambah 15 Orang, Pasien Covid-19 Meninggal Jadi 1.043

"Sehingga (total) menjadi 1.043 orang," ujar Yuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com