JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, penambahan 689 kasus konfirmasi positif Covid-19 yang disampaikan pada Rabu (13/5/2020) berasal dari data baru.
Menurut dia, pemerintah menggunakan metode realtime polymerase chain reaction (PCR) untuk mengidentifikasi dugaan kasus Covid-19 pada individu.
"Jika positif (hasil pemeriksaan) ya langsung diumumkan positif. Sebab ini menggunakan realtime PCR," ujar Yuri ketika dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Baca juga: UPDATE: 689 Kasus Baru Covid-19 dari 26 Provinsi, Jakarta Bertambah Signifikan
Yuri memastikan, metode identifikasi dan pencatatan kasus baru Covid-19 di Indonesia masih menggunakan cara yang sama.
Indonesia mencatat rekor penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi dalam kurun waktu 24 jam.
Pada Rabu (13/5/2020) ini, tercatat penambahan 689 pasien positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir dari semua rumah sakit di Indonesia.
Dengan penambahan tersebut, maka total ada 15.438 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Berdasarkan catatan Kompas.com, ini merupakan penambahan kasus tertinggi dalam perjalanan kasus Covid-19 di Indonesia sejak 2 Maret 2020.
Sebelumnya, penambahan tertinggi tercatat pada Sabtu (9/5/2020) yakni sebanyak 533 kasus dalam 24 jam.
Kemudian, pada 5 Mei 2020, juga terjadi penambahan kasus dalam jumlah tinggi, yakni 484 kasus.
Penambahan jumlah tinggi lainnya juga tercatat pada 1 Mei 2020 dengan 433 kasus baru.
Baca juga: Pakar: Strategi Herd Immunity untuk Atasi Covid-19 Telan Banyak Korban
Adapun penambahan jumlah kasus dalam angka tinggi pertama kali tercatat pada 24 April 2020 lalu, yakni sebanyak 436 kasus.
Yurianto menyebutkan, tingkat kasus positif yang tinggi ini disebabkan banyak masyarakat yang tak disiplin untuk tetap di rumah dan menerapkan protokol kesehatan.
Dia memastikan bahwa data-data yang ada menunjukkan penularan Covid-19 masih terjadi di masyarakat.
"Manakala kasus positif bertambah terus, maka berarti disiplin untuk tetap di rumah tak dijalankan," kata Yurianto.
Selain perkembangan kasus baru, Yurianto mengungkapkan ada penambahan pasien sembuh sebanyak 224 orang sehingga akumulasi jumlah pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 3.287 orang.
Baca juga: Lagi, Warga Tolak Jenazah PDP Covid-19 karena Khawatir Tertular
Jumlah pasien yang meninggal dunia setelah terjangkit Covid-19 juga mengalami penambahan sebanyak 21 orang.
Saat ini, total pasien yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut tercatat sebanyak 1.028 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.