Ia hanya menyebut, Budi Karya memang baru saja sembuh dari penyakit Covid-19.
"Jadi begitu sembuh, masuk, aktif langsung situasinya seperti ini. Nah, beliau enggak mengikuti proses panjang sebelumnya," ujar Moeldoko.
Pola komunikasi publik para pembantu presiden ini semakin ruwet karena belum seluruh dari mereka memiliki tim internal yang mapan, terutama tim komunikasi publik.
Baca juga: Ahli Psikologi Politik: Penanganan Covid-19 di Indonesia Sama dengan Negara Lain, tetapi...
Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024 ini diketahui baru berjalan sekitar enam bulan sebelum wabah virus corona menerjang pada Maret 2020. Konsolidasi internal kementerian belum sepenuhnya optimal.
"Sehingga seolah-olah, ini piye toh karepnya pemerintah? Mencla-mencle, enggak konsisten. Satu sisi menyelenggarakan PSBB, pada sisi yang lain membuka transportasi. Padahal tidak begitu," ujar Moeldoko.
"Padahal PSBB masih sama. Enggak ada yang berubah ya PSBB. Mudik dilarang, aktivitas dibatasi," lanjut dia.
Baca juga: Istana Tegaskan Pelonggaran PSBB Tak Bisa Asal, Ini Syaratnya
Ia pun menegaskan, pada dasarnya hal-hal itu bukanlah menjadi suatu alasan yang bisa dimaklumi.
Pemerintah, lanjut Moeldoko, terus melakukan perbaikan supaya penanganan wabah virus corona dapat optimal.
Sosialisasi pencegahan Covid-19 terus digencarkan. Penerapan PSBB diklaim tak kendor sedikit pun. Begitu juga penelusuran terhadap pasien positif baru sekaligus perawatan pasien di rumah sakit. Semuanya masih terus dilakukan.
Kasus virus corona di Indonesia sendiri, hingga Rabu, masih terus bertambah.
Baca juga: UPDATE 13 Mei: Kini Ada 3.287 Pasien Covid-19 Sembuh, Tambah 224 dalam Sehari
Data yang dipaparkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menunjukkan, terdapat penambahan kasus sebanyak 689 dibandingkan Selasa kemarin.
Dengan demikian total kasus Covid-19 di Tanah Air mencapai 15.438.
Dari jumlah itu, 1.028 orang meninggal dunia dan 3.287 orang dinyatakan sembuh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.