Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2020, 11:57 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bambang Surya Putra mengakui bahwa masih terjadi egosektoral di internal Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Egosektoral itu salah satunya terjadi dalam hal pengumpulan data pasien yang terkait Covid-19, baik pasien positif, sembuh, meninggal dunia, maupun orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

"Yang paling sulit (bagi) kami ini adalah adanya egosektoral," kata Bambang di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (13/5/2020).

Baca juga: Antara Janji DPR Fokuskan Kinerja Tangani Covid-19 dan Realitanya...

Bambang mengatakan bahwa para tenaga medis di internal Gugus Tugas berupaya untuk melindungi data pasien Covid-19.

Hal itu dilakukan demi mematuhi amanat yang tertuang dalam Undang-undang Kesehatan.

Namun, di sisi lain, Gugus Tugas juga perlu menghimpun update data pasien Covid-19 secara cepat setiap harinya.

Untuk menghasilkan data yang akurat diperlukan informasi mendasar mengenai data pasien, dan apakah pasien tersebut masuk kategori positif, sembuh, meninggal dunia, ODP atau PDP.

Baca juga: Sebaran Pasien Covid-19 Meninggal hingga 12 Mei, Terbanyak Masih di DKI Jakarta dan Jawa Timur

Di situlah, kata Bambang, terjadi negosiasi data yang tidak mudah.

"Dengan posisi seperti itu tidak mudah untuk kita melakukan negosiasi pengiriman data supaya kita bisa membantu untuk merekap," ujar dia.

Bambang mengatakan, tersebarnya informasi mengenai pasien positif Covid-19 pertama yang tinggal di Depok, Jawa Barat, saat itu, menyebabkan trauma bagi tenaga medis dan non medis di Gugus Tugas.

Oleh karenanya, hingga saat ini, pengumpulan data pasien Covid-19 dilakukan secara hati-hati.

"Untuk yang mengumpulkan data tentunya akan mendapatkan 'ini rahasia ya'. Untuk kemudian bisa mendapat data itu butuh effort," kata Bambang.

Baca juga: UPDATE 12 Mei: Angka Pasien Covid-19 Meninggal Tembus 1.000

Bambang menambahkan bahwa sistem pengumpulan data pasien Covid-19 dari tingkat daerah hingga ke pusat juga menjadi salah satu kendala yang dialami Gugus Tugas.

Oleh karenanya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus berupaya untuk memperbaiki kerja-kerja penanganan Covid-19.

"Untuk itu yang kita lakukan dengan membuat Bersatu Lawan Covid bagaimana semua informasi ini bisa menjadi satu," kata Bambang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Eks Jubir KPK Sebut Tak Dicecar soal Dugaan Perusakan Barbuk Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

Eks Jubir KPK Sebut Tak Dicecar soal Dugaan Perusakan Barbuk Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

Nasional
Sebaran Dukungan 3 Bakal Capres di 5 Provinsi Terbesar, Hasil Survei LSI Denny JA

Sebaran Dukungan 3 Bakal Capres di 5 Provinsi Terbesar, Hasil Survei LSI Denny JA

Nasional
Wakili Jokowi di HUT PSMTI, Moeldoko: Pembangunan yang Dirintis Jokowi Harus Berlanjut

Wakili Jokowi di HUT PSMTI, Moeldoko: Pembangunan yang Dirintis Jokowi Harus Berlanjut

Nasional
Amanda Manopo Dicecar 34 Pertanyaan Terkait Dugaan Promosikan Situs Judi 'Online'

Amanda Manopo Dicecar 34 Pertanyaan Terkait Dugaan Promosikan Situs Judi "Online"

Nasional
Diduga Promosikan Situs Judi 'Online', Amanda Manopo: Hanya Kesalahpahaman

Diduga Promosikan Situs Judi "Online", Amanda Manopo: Hanya Kesalahpahaman

Nasional
Dukungan untuk Prabowo, Ganjar, dan Anies dari Sisi Ekonomi dan Pendidikan Hasil Survei LSI Denny JA

Dukungan untuk Prabowo, Ganjar, dan Anies dari Sisi Ekonomi dan Pendidikan Hasil Survei LSI Denny JA

Nasional
Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Soroti Proses Hukum Eks Dirut PT LIB yang Mandek

Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Soroti Proses Hukum Eks Dirut PT LIB yang Mandek

Nasional
Sering Ditanya Dukungan Politik, Rais Aam PBNU: Tunggu Komando, Jangan Buka Lapak Sendiri

Sering Ditanya Dukungan Politik, Rais Aam PBNU: Tunggu Komando, Jangan Buka Lapak Sendiri

Nasional
KSP: Pembentukan Angkatan Siber TNI, Mau Tak Mau Harus Bicara Politik Anggaran Juga

KSP: Pembentukan Angkatan Siber TNI, Mau Tak Mau Harus Bicara Politik Anggaran Juga

Nasional
Selebgram Angela Lee Diperiksa Polri Terkait TPPU Sindikat Narkoba Fredy Pratama

Selebgram Angela Lee Diperiksa Polri Terkait TPPU Sindikat Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Kasus BTS 4G, Kejagung Siapkan Upaya Paksa untuk Panggil Staf Anggota Komisi I dan Perwakilan BPK

Kasus BTS 4G, Kejagung Siapkan Upaya Paksa untuk Panggil Staf Anggota Komisi I dan Perwakilan BPK

Nasional
Perbaikan 41 Kapal Perang TNI AL, KSAL: Tak Ada Target Selesai, Sesuaikan Kemampuan Galangan Kapal

Perbaikan 41 Kapal Perang TNI AL, KSAL: Tak Ada Target Selesai, Sesuaikan Kemampuan Galangan Kapal

Nasional
Saksi Sebut Istri Rafael Alun Hanya ke Kantor Saat Ada Acara

Saksi Sebut Istri Rafael Alun Hanya ke Kantor Saat Ada Acara

Nasional
KPK Duga Dokumen Terkait Dugaan Korupsi di Kementan Disobek dan Dihancurkan

KPK Duga Dokumen Terkait Dugaan Korupsi di Kementan Disobek dan Dihancurkan

Nasional
Dugaan Korupsi di Kementan Bertambah, Ada Gratifikasi dan TPPU

Dugaan Korupsi di Kementan Bertambah, Ada Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com