Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pertimbangkan Tes Swab Covid-19 Massal dan Acak di 8 Provinsi

Kompas.com - 12/05/2020, 21:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan pemerintah mempertimbangkan untuk menggelar pool test di delapan provinsi. 

Kedelapan provinsi itu yakni Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Pool test ialah tes massal swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) secara acak di suatu daerah dengan jumlah sampel tertentu.

Baca juga: Metode Sarang Tawon, Cara Surabaya Cegah Penularan Covid-19 di Perkampungan

Tes semacam ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kasar laju penularan Covid-19 di daerah tersebut.

Rencananya, Gugus Tugas akan memeriksa 1.000 orang secara acak sebagai sampel di delapan provinsi tersebut.

"Kami akan mengirimkan tim gabungan ke delapan provinsi. Pertama di Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali. Serta lima provinsi di Pulau Jawa, yaitu Banten, Jakarta, Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), dan Surabaya (Jawa Timur)," ujar Doni melalui video conference, Selasa (12/5/2020).

"1.000 orang ini nanti akan mewakili masyarakat yang ada di tiap provinsi sehingga kami akan bisa mendapatkan data yang berasal dari swab test. Termasuk juga sejumlah pertanyaan yang akan disampaikan kepada 1.000 orang responden," lanjut dia. 

Hasil pool test akan digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut.

Doni mengatakan saat ini Gugus Tugas tengah mempersiapkan rencana detail untuk menggelar pool test di delapan provinsi tersebut.

Baca juga: Seluruh Wilayah di Jatim Masuk Zona Merah Covid-19

"Ini nanti akan jadi pertimbangan Gugus Tugas untuk ambil dan berikan masukkan kepada kementerian dan lembaga, termasuk daerah. Langkah apa yang paling tepat yang harus kita lakukan. Tidak mungkin kita tidak mempersiapkan diri," ujar Doni.

"Sehingga apa yang sekarang sedang dibahas ini adalah dalam sebuah proses perencanaan," lanjut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com