JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan agar masyarakat tidak memperebutkan bantuan-bantuan sosial atau bansos yang disalurkan pemerintah.
Pasalnya, selain bansos yang disalurkan pemerintah, masih ada kekuatan sosial lain yang bisa dimanfaatkan untuk membantu mereka yang membutuhkan.
"Pastikan bansos-bansos tidak dipakai rebutan, memalukan. Kita punya kekuatan. Yang mampu, bantu yang lemah. Yang tidak mampu, mari perhatikan bersama," ujar Ganjar melalui pesan video dalam konferensi pers di BNPB, Selasa (12/5/2020).
Baca juga: Ganjar: Anggaran Sebesar Apapun Tak Akan Mampu Tuntaskan Covid-19
Ganjar mengatakan, hal tersebut menjadi salah satu tugas dari Satuan Tugas Jogo Tonggo, sebuah gerakan yang dibentuk Pemprov Jawa Tengah untuk saling menjaga tetangga.
Gerakan Jogo Tonggo, kata Ganjar, merupakan gerakan agar setiap tetangga memperhatikan tetangganya serta saling menjaga kesehatan mereka.
Caranya adalah dengan tidak keluar rumah, menggunakan masker, menjaga jarak, mejaga perekonomian tetangga dengan membeli produk-produk mereka, hingga saling berbagi bahkan barter.
"Ini kami putar agar perkeonomian tetap berjalan, saling jaga agar tetangga bisa selamat, bisa makan, merasa aman dan nyaman," kata dia.
Baca juga: Survei SMRC: 49 Persen Warga Menilai Bansos Covid-19 Tak Capai Sasaran
Ganjar menjelaskan, Satgas Jogo Tonggo tidak dibentuk dari nol tetapi mengkonsolidasikan dan menyinergikan seluruh kegiatan organisasi kelompok sosial.
Adapun kekuatan yang dikerahkan Pemprov Jawa Tengah untuk gerakan ini dengan memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki.
Antara lain 1.337.767 kader PKK, 506.815 dasa wisma, 230.782 satlinmas, 228.142 kader posyandu, 55.057 kelompok tani, 39.045 kader masyarakat desa, 7.257 bidan desa.
Kemudian, 3.370 pendamping desa yang sudah standby, 8.229 gapoktan, 1.123 tagana, 5.413 penyuluh swadaya, 540 tenaga kerja peran sosial di level kecamatan, hingga relawan desa, tokoh masyarakat, karang taruna, TNI/Polri, perangkat desa, hingga tokoh agama dan ulama.
Baca juga: Cerita Gubernur Ganjar Kesal Ditawari Masker dan APD Harga Tak Wajar
"Potensi yang kami punya ini adalah kekuatan yang harus bisa dioptimalkan dalam melawan dampak pandemi Covid-19," kata dia.
Selain itu, Ganjar mengingatkan agar masyarakat harus diajak bergerak agar kesadaran pencegahan penularan Covid-19 tumbuh.
Utamanya, kata dia, agar pandemi ini membentuk mental kemandirian baik di kalangan pejabat maupun masyarakat.
"Mentalnya mandiri, tak hanya sekedar meminta," kata dia.
Baca juga: Tinjau Penerapan PSBB, Ganjar: Kota Tegal Sudah Bisa Disebut Zona Hijau Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.