Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugus Tugas Covid-19: Kesehatan dan Ekonomi Masyarakat Harus Tetap Jalan

Kompas.com - 12/05/2020, 13:21 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pakar Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Beta Yulianita Gitaharie mengatakan, kesehatan dan ekonomi masyarakat harus tetap berjalan meski di tengah pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, fokus utama saat ini dalam menghadapi pandemi Covid-19 adalah menyelamatkan nyawa dan meminimalisasi angka kematian.

Meski demikian, kegiatan sosial ekonomi masyarakat juga harus tetap berjalan.

"Sehingga menurut saya tidak ada trade off antara kesehatan dan ekonomi masyarakat. Keduanya harus berjalan," ujar Beta dalam konferensi pers di BNPB, Selasa (12/5/2020).

Baca juga: Ketua MPR: Pemulihan Ekonomi Jangan Sampai Ganggu Penanganan Covid-19

Kendati terdapat studi dan prediksi terhadap berakhirnya pandemi Covid-19 di Tanah Air, kata dia, tetapi hal tersebut belum dapat dipastikan.

Terlebih, kemungkinan munculnya gelombang kedua Covid-19 juga membuat prediksi yang dibuat bisa meleset.

Jika diamati, kata dia, pandemi Covid-19 ini membawa pengaruh dan perubahan terhadap kehidupan ekonomi dan masyarakat.

"Ada istilah baru, the new normal, yaitu gaya hidup baru yang semua dilakukan di rumah. Bekerja, sekolah, beribadah dari rumah. Itu semua sesuatu baru yang semua masyarakat alami," kata dia.

Baca juga: Anggota Komisi XI Minta Pemerintah Perbaiki Data Bansos untuk Pulihkan Ekonomi Rakyat

Tujuannya pun jelas, yakni untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Dengan masyarakat melakukan social dan physical distancing serta melakukan aktivitasnya di rumah, kata dia, maka kurva kasus Covid-19 pun bisa berangsur landai.

Salah satu alasan pemerintah menerapkan pembatasan sosial skala besar (PSBB) untuk memutus mata rantai Covid-19 adalah agar perekonomian masyarakat tidak mati.

Kendati hanya penerapan PSBB, faktanya ekonomi masyarakat cukup terpukul keras karena banyak di antara mereka yang kehilangan pekerjaan ataupun usahanya hancur.

Baca juga: Pakar Epidemiologi Ragukan Skenario Pembukaan Ekonomi Pascapandemi

Mereka yang terdampak terutama yang mengandalkan pendapatan sehari-hari dari sektor informal.

Antara lain para pengusaha mikro kecil menengah (UMKM), pedagang kaki lima (PKL), pengemudi angkutan umum, dan masih banyak lagi.

Ini termasuk juga para karyawan perusahaan yang dirumahkan atau mengalami pemutuskan hubungan kerja (PHK).

"Di sektor usaha ada perusahaan-perusahaan yang menerapkan bekerja dari rumah dengan tetap membayar gaji karyawan. Tipe perusahaan seperti ini, karyawan tak harus terlalu cemas karena sudah ada income security meskipun tak harus ngantor setiap hari tapi pendapatannya tetap diterima," kata dia.

"Tapi tidak semua orang punya keberuntungan sama. Ada perusahaan-perusahaan yang terpaksa merumahkan karyawannya bahkan PHK, menutup usahanya karena kesulitan membayar kewajibannya," ucap Beta.

Baca juga: KSSK: Pandemi Covid-19 Berisiko Ganggu Ekonomi dan Sistem Keuangan RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com