Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Minerba Dinilai Bisa Jadi Sandungan Advokasi Pertambangan

Kompas.com - 11/05/2020, 16:35 WIB
Dani Prabowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Walhi Sumatera Barat Chaus Uslaini menilai, pembahasan Revisi Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (RUU Minerba) berpotensi menjadi batu sandungan bagi upaya advokasi di sektor pertambangan.

Sebab, RUU ini dipandang hanya melindungi kepentingan para pelaku bisnis pertambangan guna melancarkan usahanya dalam mengeruk kekayaan alam Indonesia.

"RUU ini menjadi ancaman kriminalisasi kepada masyarakat dan pembela lingkungan. Ketika, misalnya, ruang partisipasi warga dibatasi dan hanya diperbolehkan masyarakat terdampak, masyarakat di luar itu yang ingin menyuarakan pendapat sangat potensial menjadi korban kriminalisasi," kata Chaus dalam diskusi virtual bertajuk 'Elite Batubara Mencuri Kesempatan Lewat RUU Cilaka dan RUU Minerba?', Senin (11/5/2020).

Baca juga: Rapat Pengambilan Keputusan, DPR dan Pemerintah Bahas RUU Minerba Selama 3 Bulan

Menurut dia, tidak sedikit persoalan yang terjadi di dalam usaha pertambangan di Indonesia. Seperti yang terjadi di Sumatera Barat.

Persoalan itu antara lain aktivitas tambang dalam kawasan hutan yang dilakukan tanpa izin pinjam pakai kawasan hutan dan lubang tambang yang dalam yang berada di luar area izin usaha pertambangan dan mengarah ke permukiman warga.

Persoalan lainnya yakni tidak adanya instalasi pengelolaan air limbah untuk pengelolaan limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan perusahaan.

Selain itu, alih-alih lubang dan lahan bekas pertambangan direklamasi, justru tempat itu disulap sebagai obyek wisata.

"Keberadaan RUU ini hanya dipandang untuk melindungi pelaku bisnis batu bara dan pejabat pemberi izin untuk izin usaha pertambangan batu bara. Sehingga ke depan ancaman terhadap lingkungan semakin tinggi," ucapnya.

Baca juga: Ini 9 Poin Penting RUU Minerba Menurut Ketua Panja

Ia menambahkan, pembahasan RUU ini juga mencederai rasa keadilan masyarakat.

Sebab, terdapat klausul yang mengurangi pidana pelaku kejahatan khususnya korporasi dan ancaman pidana bagi pejabat.

"Jadi misalnya, tiba-tiba pejabat mengeluarkan izin dan mencederai masyarakat, tentu dia tidak bisa lagi dimintai pertanggungjawabannya. Ini menunjukkan RUU ini memberikan keberpihakan kepada corporate dan pejabat, ini sangat mencederai rasa keadilan kita," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com