Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Sebut Penyakit ABK yang Dilarung di Laut Masih Misterius

Kompas.com - 10/05/2020, 23:16 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat anak buah kapal (ABK) Indonesia yang meninggal dunia di kapal asal China baru-baru ini, tidak diketahui penyakitnya hingga saat ini.

Keempat ABK malang tersebut bernama Sepri, Muh Alfatah, Ari dan Effendi.

Kuasa hukum para ABK Pahrur Dalimunthe mengatakan, sebelum meninggal dunia, mereka mengalami gejala yang serupa. Antara lain terjadi pembengkakan pada tubuh.

"(Meninggal dunia) disebabkan oleh penyakit misterius yang memiliki ciri-ciri sama, yakni badan membengkak, sakit pada bagian dada dan sesak nafas," ujar Pahrud dalam keterangan pers, Minggu (10/5/2020).

Baca juga: Kemenaker Sebut Peristiwa Pelarungan ABK Pernah Terjadi Sebelumnya

ABK yang meninggal dunia pertama, yakni Sepri dan Alfatah. Tepatnya pada Desember 2019.

Sepri meninggal dunia di Kapal Long Xing 629.

Sementara, Alfatah meninggal dunia di Kapal Long Xing 802. Sebab, sebelum meninggal, kapten kapal memindahkannya dari kapal tempat Sepri meninggal dunia.

"Sepri dan Alfatah mengalami sakit selama sekitar 45 hari sebelum meninggal dunia," lanjut Pahrur.

Baca juga: Greenpeace dan SBMI Kritisi Rencana Pemerintah Perketat Aturan ABK

Kapten kapal itu pun melarung jenazah mereka di tengah laut tepat di hari meninggal dunia.

Rekan ABK sesama WNI pernah meminta kapten kapal untuk bersandar di Samoa agar Sepri dan Alfatah dirawat di rumah sakit setempat. Namun, permintaan itu ditolak.

Kapten kapal justru memberikan obat-obatan dengan label bahasa China kepada mereka. Pahrur menduga, obat yang diberikan sudah kadaluwarsa.

Hal yang lebih ironis, rekan Sepri dan Alfatah juga sempat meminta ke kapten kapal untuk menyimpan jenazah rekannya di ruangan pendingin agar dapat dibawa pulang ke Indonesia. Tapi permintaan itu kembali ditolak.

Baca juga: Meninggal Dunia, ABK yang Kerja di Kapal Long Xing 629 Idap Pneumonia

"Para ABK Indonesia telah meminta jenazah rekan mereka disimpan di tempat pendingin dulu agar dapat dibawa pulang ke Indonesia. Namun, kapten kapal menolak dan justru melarung jenazah tersebut ke tengah laut," tutur Pahrur.

ABK Indonesia yang meninggal dunia setelahnya, yakni Ari. Namun, ia meninggal dunia di Kapal Tian Yu 8.

"Ari ini mengalami sakit yang sama selama 17 hari sebelum akhirnya meninggal pada 30 Maret 2020," ujar Pahrur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com