Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Psikologi Politik: Kondisi Psikologis Pengaruhi Penanganan Covid-19

Kompas.com - 10/05/2020, 12:00 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk mengatakan, kondisi psikologis memengaruhi penanganan Covid-19.

Hal tersebut karena persoalan pandemi Covid-19 bukan hanya menyangkut gejala medis semata, tetapi melibatkan gejala multidimensi.

Antara lain masalah sosial, ekonomi, budaya, dan psikologis.

"Ini saling berkaitan. Kondisi ini membuat kondisi sosial, ekonomi berubah, dan psikologis terpengaruh. Jadi kita tidak pasti, galau, gundah, takut, stress, depresi, paranoid, dan lainnya. Kondisi ini akan memengaruhi penanganan Covid-19 juga," ujar Hamdi dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta, Minggu (9/5/2020).

Baca juga: Menko PMK Sebut Penyaluran Bansos Presiden Tahap I di DKI Sudah Rampung

Ia mengatakan, apabila orang-orang tidak sejahtera secara psikologis, maka upaya untuk melandaikan kurva Covid-19 ini akan terkendala.

Pasalnya, upaya pelandaian kurva tersebut tidak didukung oleh perilaku masyarakat sehingga harus diwaspadai.

Menurut Hamdi, kondisi pandemi ini juga menciptakan perubahan-perubahan baru karena sesuatu yang normal tiba-tiba menjadi luluh lantak.

"Mungkin nanti setelah ini orang meramalkan akan terbentuk normalitas baru. Jadi memang kondisi ini perombakan besar-besaran aspek psikologis kita," kata dia.

"Kondisi ini dianggap ancaman yang mudah gerogoti kesehatan psikologis kita. Istilahnya kesejahteraan psikologis, berkaitan dengan kesejahteraan ekonomi dan fisik," kata dia.

Baca juga: RSPAD Tegaskan Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal Bukan karena Covid-19

Kondisi psikologis, kata dia, akan memengaruhi penanganan Covid-19 di Tanah Air karena psikologi sangat memengaruhi imunitas seseorang.

Sementara imunitas merupakan kunci dalam melawan pandemi Covid-19.

"Pandemi dampaknya tidak akan terlalu dahsyat kalau setiap orang imunnya baik secara psikologis maupun fisik karena dia punya ketahanan, ketangguhan lawan pandemi," katanya.

"Kata kuncinya adalah menata diri, perilaku. Karena psikologi ilmu tentang perilaku, kuncinya tata aspek psikologis," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com