Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Pertahanan Keamanan Negara Menghadapi Ancaman Nasional (Covid-19)

Kompas.com - 09/05/2020, 21:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Perang Dunia kedua segera selesai setelah Kolonel Paul W Tibbets menjatuhkan bom Atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 yang diikuti berikutnya pada 9 Agustus pesawat pembom lainnya memporak porandakan Nagasaki.

Perang dunia kedua seolah menandakan fenomena berakhirnya ancaman perang terbuka di permukaan bumi ini, seiring ditemukannya kemampuan manusia menciptakan senjata pemusnah massal.

Kemajuan teknologi persenjataan telah membuat ketakutan tiada tara pada manusia dalam menghadapi kehancuran bersama. Pada sisi lainnya, penggunaan kekuatan udara telah membuat semua negara mengubah sistem pertahanan keamanan negaranya menjadi sebuah bangunan terstruktur yang “total” sifatnya.

Tidak ada lagi tempat di dunia ini yang dapat dijadikan sebagai lokasi persembunyian. Setiap titik di permukaan bumi akan dengan mudah dijangkau menggunakan sistem senjata yang datang dari medium udara dan atau antariksa.

Demikianlah, maka sejak berakhirnya perang dunia maka hampir seluruh negara menata ulang tatanan dari postur sistem pertahanan keamanan negaranya yang berorientasi penuh kepada kemajuan high technology dan total defence.

Sudah sejak dulu Indonesia menyebutnya sebagai Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta. Sishankamrata, yang sayangnya, konon karena Polri sudah terpisah dari TNI maka Sishankamrata berubah ujud menjadi Sishanrata.

Intisarinya adalah dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat diiringi dengan penggunaan dimensi udara dan antariksa, maka semua negara telah dipaksa untuk merekayasa sistem pertahanan keamanan negaranya yang harus bersandar kepada teknologi dan pertahanan yang total sifatnya.

Terminologi teknologi dan total telah menjadi kata kunci dalam membangun sebuah sistem bagi keberlangsungan dan eksistensi sebuah bangsa dalam menghadapi setiap ancaman.

Sistem pertahanan keamanan yang total atau menyeluruh sifatnya tentu saja bertujuan untuk menghadapi ancaman yang juga sifatnya menyeluruh. Dalam hal ini adalah ancaman apa saja yang diperkirakan akan membahayakan keberlangsungan eksistensi sebuah negara bangsa.

Kini semua negara tengah berhadapan dengan salah satu dari ancaman yang merupakan bagian dari perkiraan “ancaman menyeluruh” yang akan datang itu yakni ancaman yang berujud Virus Corona Covid-19.

Pada titik ini, maka dengan sangat jelas terlihat kemudian tentang bagaimana negara-negara yang tengah berhadapan dengan ancaman Covid-19 menyusun strategi yang bersandar kepada kemampuan teknologi dan total defence. Kita mengenalnya dengan pertahanan semesta, yang merupakan kata lain yang mewakili istilah “total”.

Sepintas pertahanan keamanan negara yang bersandar kepada teknologi dan total defence kelihatannya mudah untuk dapat diselenggarakan dengan cepat.

Kenyataan di lapangan ternyata membuktikan hal sebaliknya, karena menjadi tidak sederhana untuk menyatukan langkah dalam satu konsep operasi melawan ancaman Covid-19.

Banyaknya pelanggaran PSBB yang terjadi dan proses pembagian stimulus ekonomi yang terkendala dengan data penduduk yang kurang akurat hanyalah beberapa contoh saja dari tidak mudahnya menggulirkan perlawanan yang bersifat semesta itu.

Strategi terpadu yang dituangkan dalam sebuah konsep operasi yang merangkum titik– titik penting sesuai skala prioritas harus disusun terlebih dahulu.

Demikian pula sistem pengawasan dan pengendalian dalam gerakan dilapangan sudah harus mengacu kepada mekanisme pelaksanaan sebuah operasi tempur yang menuntut disiplin tinggi tanpa kompromi.

Dinamika yang terjadi dilapangan tidak boleh luput dari evaluasi berlanjut untuk dikaji lebih jauh dalam penyesuaian saran tindak berikutnya. Sebuah mekanisme irama kerja yang hanya dapat dilakukan dari sebuah “war-room” yang dikendalikan oleh seorang Panglima Perang.

Beberapa negara dalam bentuk yang berbeda-beda terlihat telah memposisikan jalannya pemerintahan dalam format siaga 1 alias moda yang dikenal sebagai “Combat Readiness”.

Menghadapi ancaman Virus Corona Covid-19, kiranya tidak ada pilihan lain untuk kita semua bergotong royong bersama-sama membentuk situasi dan kondisi yang mengarah kepada pola standar pertahanan keamanan negara yang mengacu kepada teknologi dan total defence, Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta.

Bagi kita mungkin sekali menjadi tidak mudah untuk dapat melakukannya dengan baik, walau tidak berarti bahwa kita tidak bisa atau tidak mampu.

Sebagai catatan, Indonesia belum pernah melakukan latihan pertahanan keamanan nasional dalam menghadapi ancaman terhadap negaranya.

Sekadar informasi, Australia pernah melakukan gladi lapangan bagi konsep pertahanan keamanan negaranya yang berorientasi kepada high technology dan total defence.

Latihan itu merujuk kepada Buku Putih Pertahanan Australia yang dikala itu dikenal dengan Dibb’s White Paper. Diambil dari nama Paul Dibb, Guru Besar Australian National University, ahli Strategi yang menjabat sebagai Deputy Secretary Kementrian Pertahanan Australia di tahun 1986.

Paul Dibb yang mendisain untuk pertamakalinya buku putih pertahanan Australia dan kemudian menggelar latihan pertahanan keamanan negara dengan nama “Kangaroo 89”.

Sebuah gladi atau latihan perang yang melibatkan seluruh instansi pemerintah dan swasta serta rakyat Australia secara keseluruhan di tahun 1989. Sebuah latihan yang disebut-sebut sebagai latihan pertahanan keamanan negara yang “the biggest ever”.

Semoga kita semua dapat bergotong royong menyusun dan merapatkan barisan bersama menghadapi ancaman virus corona Covid 19 dengan sukses.

Aamiin YRA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com