Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Santoso, SH
Sekretaris FSP RTMM Jatim

Sekretaris Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan, dan Minuman Jawa Timur

Empati untuk Buruh di Tengah Pandemi

Kompas.com - 08/05/2020, 12:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tema Hari Buruh 2020, yaitu "Ayo, Bantu Buruh!", bukanlah slogan semata. Ini adalah upaya para buruh dan para serikat pekerja menggelorakan semangat gotong-royong dan saling mendukung para buruh baik yang terkena PHK maupun mereka yang positif atau bekerja di pabrik yang beberapa karyawannya terpapar Covid-19.

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk membantu para buruh? Paling tidak ada dua hal yang bisa kita perbuat untuk memberikan dukungan kepada para buruh.

Pertama, teman-teman buruh, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan seluruh pemangku kepentingan terkait harus saling bahu-membahu memberikan semangat, uluran tangan, motivasi kepada rekan-rekan buruh yang sedang tertimpa musibah Covid-19.

Pemerintah juga sepatutnya untuk terus proaktif turun tangan membantu para buruh, tak sekadar mendengar keluhan para buruh tanpa aksi konkret.

Harus diakui, pemerintah sudah berupaya agar para buruh dan pengusaha bisa bertahan. Presiden Joko Widodo, saat mengucapkan Hari Buruh 2020, telah berkomitmen melindungi para buruh agar tetap bekerja dan berpenghasilan sekaligus mempertahankan kemampuan ekonomi perusahaan agar bisa sama-sama bertahan dari dampak wabah.

Akan tetapi, semua itu rasanya akan sia-sia manakala buruh justru tak mampu bertahan dari tekanan mental akibat stigma negatif yang sesungguhnya tak pantas disematkan.

Sudah selayaknya, para tetangga sekitar tidak mengusir rekan-rekan buruh yang positif atau bekerja di pabrik yang karyawannya pernah terpapar Covid-19.

Sebaliknya, bantulah mereka semampunya agar lekas sembuh dan memiliki kepercayaan diri. Ketika seseorang termotivasi dan bersikap positif, daya tahan tubuh mereka akan meningkat.

Dengan memberikan uluran tangan, justru hal ini akan semakin membantu memutus mata rantai penyebaran.

Kepada rekan-rekan buruh, teruslah menjaga kesehatan, dan melaksanakan semua imbauan pemerintah, termasuk menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan tetap bersikap positif.

Jangan pernah mengabaikan sekecil apa pun protokol kesehatan karena kelalaian hanya akan berbuah malapetaka.

Kedua, hentikan seluruh polemik. Polemik berbagai pihak, apa pun motifnya, sudah saatnya dihentikan.

Pernyataan saling menyalahkan atau berbagai provokasi penarikan produk hanya akan membuat buruh terpuruk. Padahal, tidak ada alasan yang kuat untuk melakukan semua itu.

Buruh bukanlah kelompok orang yang bekerja serampangan. Buruh diikat dengan berbagai prosedur dan aturan produksi yang super ketat, bahkan seringkali melebihi standar yang ditetapkan pemerintah dan organisasi resmi lainnya. Demikian pula dengan produk yang dihasilkan.

Di perusahaan-perusahaan di mana RTMM berada, misalnya, proses karantina terhadap produk seringkali sudah dilakukan melampaui standar. Apalagi, menurut ahli virologi, virus Covid-19 tidak bertahan terlalu lama di benda mati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com