JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Dewan Pusat Perwakilan Persatuan Ahli Gizi (DPP Persagi) Triyani Kresnawan mengatakan, masyarakat umum atau orang yang sehat diminta mengkonsumsi menu gizi seimbang untuk mencegah terpapar Covid-19.
"Masyarakat umum, orang sehat, atau orang dalam pemantauan (ODP) yang tidak terinfeksi Covid-19 yang berada di rumah juga harus tetap mengkonsumsi menu gizi seimbang," ujar Triyani sebagaimana dikutip dari rilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kamis (7/5/2020).
"Mereka tetap butuh zat gizi makro seperti protein, karbohidrat, lemak, serta sayur dan buah," lanjutnya.
Baca juga: Apa Beda Gizi Seimbang dengan 4 Sehat 5 Sempurna?
Menurut Triyani, konsumsi makanan bergizi sangat penting dalam membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Dengan begitu, potensi tertular Covid-19 atau penyakit lain bisa diminimalisasi.
"Sumber karbohidrat antara lain nasi dan jagung. Sumber protein antara lain daging, ayam, telur, tahu, tempe dan kacang hijau. Contoh menu (untuk) sarapan pagi adalah nasi putih, telur mata sapi, dan setup wortel," jelas Triyani.
Triyani juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk memberikan perhatian khusus untuk mengkonsumsi sayur dan buah untuk gizi seimbang.
Baca juga: Makanan Olahan Membuat Tubuh Lebih Rentan pada Virus Corona, Kok Bisa?
"Kita anjurkan sayur buah tolong diperhatikan," tegasnya.
Lebih lanjut Triyani menjelaskan kebutuhan gizi bagi pasien Covid-19.
Pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengkonsumsi protein dan kalori tinggi dengan rekomendasi tertentu terkait zat gizi selama proses perawatan.
"Protein untuk pasien-pasien yang terinfeksi itu memang lebih tinggi dari daripada kebutuhan orang normal karena protein ini salah satunya berguna untuk meningkatkan atau mengoptimalkan imunitas dari tubuh, mengganti jaringan jaringan yang rusak, dan menguatkan otot-otot supaya tidak terjadi malnutrisi," ungkapnya.
Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Bima Arya Mulai Kontrol Menu Makanan Sehari-hari
Selain protein, pasien-pasien tersebut juga membutuhkan energi atau kalori yang lebih tinggi dari kebutuhan normal.
Jika pasien mengalami panas atau demam dengan kenaikan suhu satu derajat di atas 37 derajat Celcius, maka pasien membutuhkan tambahan energi 13 persen.
"Biasanya kita memberikan diet untuk pasien-pasien yang dirawat di Wisma Atlet atau di rumah-rumah sakit Covid-19 yaitu energi tinggi dan protein tinggi untuk pasien yang masih sadar penuh jadi makan per orang," tuturnya.
"Untuk pasien yang tidak sadar atau dalam keadaan kritis, rekomendasi asupan gizinya berbeda," tambah Triyani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.