JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian, mengakui bahwa program Kartu Prakerja yang diluncurkan pemerintah di tengah pandemi Covid-19 telah dimodifikasi.
Donny menyatakan Kartu Prakerja saat ini didesain menjadi program semi bantuan sosial.
Awalnya memang didesain untuk pelatihan, memberikan skilling, reskilling, dan upskilling bagi para pekerja berupa pelatihan online dan offline.
"Lalu kita mengalami pandemi Covid-19 yang berdampak ekonomi berat, terutama jumlah PHK yang menggelembung cukup besar. Karena itu Prakerja didesain ulang jadi semi bansos," kata Donny dalam tayangan Satu Meja The Forum episode "Ada Apa dengan Kartu Prakerja?", dikutip dari siaran Kompas TV, Kamis (7/5/2020).
Baca juga: Ada Apa di Balik Kartu Prakerja?
Menurut dia, komponen pelatihan dalam Kartu Prakerja hanya 28 persen dari total manfaat yang diterima pendaftar.
Donny menjelaskan, sebagian besar manfaat Kartu Prakerja merupakan insentif finansial.
"Sebagian besar isinya insentif finansial supaya mereka yang kena PHK bisa bertahan selama krisis berlangsung. Ada Rp 600.000 per bulan selama empat bulan akan diberikan, lalu insentif pascasurvei total Rp 150.000," terangnya.
"Komponen pelatihan hanya sekitar 28 persen dari total manfaat yang diterima mereka yang terdampak," lanjut Donny.
Baca juga: Usai Wabah Covid-19, Pemerintah Pastikan Pelatihan Kartu Prakerja Digelar Offline
Ia pun menjawab kritik yang menyebutkan pelatihan tidak lagi relevan di masa sekarang.
Donny mengatakan Kartu Prakerja hanya salah satu program jaring pengaman sosial pemerintah di masa pandemi Covid-19.
Menurut Donny, ada program jaring pengaman sosial lain seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako Murah.
"Prakerja hanya satu opsi dari beberapa opsi jaring pengaman sosial. Ada bansos Rp 600.000 per bulan bagi mereka yang sangat butuh, ada PKH, Kartu Sembako, Kartu Prakerja. Jadi ini satu pilihan saja bagi mereka yang kehilangan pekerjan di masa krisis Covid-19 ini," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.