Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugus Tugas Ungkap Faktor Banyaknya Tenaga Medis Meninggal Dunia

Kompas.com - 06/05/2020, 20:08 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengungkapkan faktor banyaknya tenaga medis di Indonesia yang meninggal dunia selama pandemi virus corona (Covid-19).

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, banyak tenaga medis tak menyadari sedang menangani pasien yang positif tertular virus corona.

"Banyak tenaga medis tak tahu pasien yang mereka tangani positif Covid-19," kata Wiku dalam video conference, Rabu (6/4/2020).

Baca juga: Cadbury Sediakan 9.000 Paket Berbuka untuk Tenaga Medis

Sejumlah orang yang positif Covid-19 memang tidak memiliki gejala.

Kondisi itu diperparah dengan sikap pasien yang kerap tidak terbuka dengan riwayat kontak atau perjalanan mereka.

"Ini membuat tenaga medis tidak menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19," kata Wiku.

Selain itu, Wiku juga mengakui sempat adanya kekurangan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.

Baca juga: Komunitas Mobil Ikut Donasi dan Distribusi 1.000 APD ke Tenaga Medis

Sejumlah tenaga medis pun ada yang tak menggunakan alat pelindung diri secara tepat.

"Faktor selanjutnya, tenaga medis banyak yang kelelahan karena bekerja lembur," ucap dia.

Terakhir, Wiku menyebut, ada faktor ketidakmampuan tenaga medis dalam menangani pasien saat mengalami gawat darurat.

Gugus Tugas mencatat, hingga Rabu ini, setidaknya ada 38 dokter dan 17 perawat yang meninggal dunia selama pandemi corona di tanah air.

Baca juga: Pemkot Tangerang Sediakan 2 Hotel untuk Tenaga Medis Covid-19

Namun, Wiku memastikan, pemerintah terus berupaya mencegah risiko penularan Covid-19 terhadap tenaga medis.

Masyarakat pun diminta menerapkan pola hidup sehat dan terus menjalankan protokol pencegahan Covid-19.

"Kami menganggap ini sebagai pekerjaan rumah yang harus diperbaiki. Perubahan perilaku hidup sehat lewat edukasi kesehatan secara masif menjadi kunci dalam menghentikan penyebaran virus," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com