JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata mengingatkan pentingnya peran serta publik dalam upaya pemberantasan korupsi.
Alex mengatakan, pemberantasan korupsi di Indonesia akan memakan waktu yang sangat lama bila hanya dikerjakan oleh KPK.
"Butuh banyak keterlibatan masyarakat ini, karena apa? Ya kalau hanya mengandalkan KPK tapi hanya bergerak sendiri rasa-rasanya mungkin perlu satu abad lagi kita liat hasilnya," kata Alex dalam acara KEPO-IN KPK di saluran YouTube KPK, Rabu (6/5/2020).
Baca juga: Eks Komisioner Dorong KPK Tindak Kasus Korupsi di Sektor SDA
Alex menuturkan, Pusat Edukasi Antikorupsi yang didirikan KPK pada 2018 lalu merupakan salah satu upaya menggandeng masyrakat luas dalam pemberantasan korupsi.
Namun, Alex mengakui bahwa kehadiran Pusat Edukasi Antikorupsi tidak akan membuahkan hasil secara instan
"Karena pendidikan antikorupsi itu adalah sebuah proses untuk mengubah budaya mengubah kebiasaan, kan itu. Jadi tentu saja hasilnya tidak seketika kita lihat," ujar Alex.
Baca juga: Praktik Korupsi di Sektor SDA Disebut Banyak Terkait Dana Pilkada
Ia menambahkan, bila merujuk pada indeks persepsi korupsi, Indonesia memang menjadi salah satu negara yang paling korup bila dibanding negara-negara tetangga.
"IPK kita itu angkanya 40 dari skala 0-100. Di negara ASEAN kita dibawah Singapura, di bawah Malaysia. artinya kalau liat dari angkanya, gap-nya dengan negara-negara (lain) masih jauh, mereka angkatanya rata2 90-an, masih jauh," kata Alex.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.