Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diingatkan untuk Jaga Psikologis Pelaku Ekonomi

Kompas.com - 06/05/2020, 13:43 WIB
Dani Prabowo,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng mengingatkan pemerintah agar dapat melaksanakan manajemen krisis yang efektif di dalam penanganan dan pengendalian Covid-19 di Tanah Air.

Hal itu terutama untuk menjaga kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya di dalam negeri, sehingga roda perekonomian dapat berjalan dengan baik ke depannya.

"Ini penting sekali. Karena persepsi masyarakat khususnya pelaku ekonomi, bilamana penanganan daripada Covid-19 tidak efektif, maka akan pengaruhi secara psikologis intensi mereka terhadap investasi," kata Tanri dalam webinar yang diselenggarakan LP3ES, Rabu (6/5/2020).

Baca juga: Mantan Menteri BUMN Sebut Manajemen Krisis Penanganan Covid-19 Kurang Efektif

Menurut dia, saat ini sudah terjadi capital flight di pasar modal. Kondisi tersebut terlihat dari nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia yang sudah turun dari sekitar Rp 7.000 triliun menjadi Rp 4.000 triliun.

"Itu berarti pemilik modal ini yang listing di stock exchange di Indonesia itu sudah kehilangan nilai 40 persen. Itu adalah sesuatu yang dahsyat dan fenomena ini tidak hanya di Indonesia tetapi juga seluruh dunia. Tapi kelihatan di Indonesia itu lebih tajam," ujarnya.

Secara organisasi, ia menambahkan, penanganan Covid-19 yang langsung dipimpin oleh Presiden Joko Widodo sudah benar.

Baca juga: Covid-19, New Normal, dan Krisis Properti (I)

Namun yang jadi persoalan adalah pelaksanaan di bawahnya yang menjadi tugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Menurut dia, perlu ada perbaikan di dalam struktur kepemimpinan Gugus Tugas tersebut, yaitu sebaiknya organisasi tersebut dipimpin oleh dua orang yaitu Kepala BNPB Doni Monardo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Hal itu disebabkan masih tingginya jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Hingga 5 Mei 2020, tercatat ada 12.071 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah bertambah 484 orang.

Baca juga: Bappenas: Kita Sedang Menghadapi Tantangan Terberat Setelah Krisis 1998

Sementara, akumulasi jumlah kasus pasien yang keluar dari rumah sakit baik karena sembuh setelah menjalani dua kali tes PCR maupun yang dinyatakan meninggal dunia mencapai 251 orang.

"Yang tidak jelas akuntabilitas yang menangani orang sakit ini. Sementara yang menangani peningkatan jumlah masyarakat yang sakit ini, itu menurut saya belum efektif," ujarnya.

"Karena tadi contohnya, masih banyak yang masuk dibandingkan yang keluar dari rumah sakit, baik yang meninggal atau sembuh. Alhamdulillah sekarang lebih banyak yang sembuh. Tapi tadi, the rate of mortality itu masih sangat tinggi," imbuh Tanri.

Baca juga: Mendikbud: Krisis Covid-19 Menyadarkan bahwa Belajar Bisa di Mana Saja

Ia menilai, dengan adanya dua orang yang memimpin organisasi tersebut, komunikasi yang berjalan juga akan lebih efisien.

Sehingga, setiap kebijakan yang diambil pun dapat lebih cepat.

"Kalau saya, pasti akan ubah strukturnya. Pimpinan tertinggi itu langsung komunikasi atau bekerja sama dengan Kepala BNPB dan Menkes. Dengan demikian organisasinya flat. Organisasi yang flat itu akan mengakibatkan pengambilan keputusan yang cepat, birokrasi di cut dalam kondisi krisis," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com