Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Fraksi PKB DPR: Didi Kempot Seniman Tradisi yang Konsisten...

Kompas.com - 05/05/2020, 16:35 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PKB DPR, Cucun Ahmad, mengaku merasa sangat kehilangan atas meninggalnya artis penyanyi campursari Didi Kempot, Selasa (5/5/2020).

Cucun mengenang Didi sebagai sosok seniman tradisi yang konsisten, sehingga dapat menduniakan sekaligus membumikan musik campursari.

"Kami merasa sangat kehilangan atas berpulangnya seniman Didi Kempot. Beliau adalah contoh seniman tradisi yang konsisten berjuang di jalurnya hingga bisa membawa kesenian tradisional yakni campur sari sejajar dengan genre musik lain yang digandrungi generasi milenial, seperti K-Pop," ujar Cucun di Jakarta, Selasa (5/5/2020).

Baca juga: Berita Meninggalnya Didi Kempot Jadi Sorotan Media di Suriname

PKB, menurut Cucun, sering mengundang Didi untuk mengisi berbagai acara partai. Ia mengatakan masyarakat sangat menanti dan menikmati penampilan Didi.

"Kami relatif sering mengundang Didi Kempot untuk mengisi berbagai acara partai, seperti hari ulang tahun partai atau hari ulang tahun fraksi. Dan berbagai acara yang diisi oleh Mas Didi selalu ambyar, kader dan simpatisan PKB selalu tumpah ruah menyaksikan penampilan Mas Didi," kenangnya.

Cucun pun berharap semangat Didi melestarikan kesenian tradisi dapat terus hidup di masa sekarang ini.

Baca juga: Stasiun Balapan, Stasiun Tertua Kedua di Indonesia yang Jadi Lagu Hits Didi Kempot

Ia juga ingin banyak sosok Didi Kempot lain yang konsisten dan percaya diri untuk membawa kesenian tradisional baik di dalam maupun luar negeri.

"Kesenian tradisional kita ini sangat banyak dan berpotensi untuk sejajar dengan musik lain dari manca negara. Kita hanya membutuhkan kreatifitas dan konsistensi para senimannya untuk menyajikannya sesuai dengan tuntutan jaman sehingga bisa diterima semua lapisan masyarakat," ucap Cucun.

Cucun mendoakan almarhum Didi mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Baca juga: Kreativitas Didi Kempot dan Pelajaran Filsafat Eksistensi

Menurutnya, Didi telah banyak pula berbuat baik bagi orang-orang sekitarnya.

"Beliau meninggalkan kita semua di bulan baik. Kita berharap agar semua dosa kesalahan almarhum diampuni oleh Allah SWT dan segara amal baik beliau diterima sehingga beliau mendapatkan tempat mulia di sisi Allah SWT," tuturnya.

Diberitakan, penyanyi campursari Didi Kempot dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020).

Baca juga: Kenang Sosok Didi Kempot, Ganjar Pranowo: Seniman Semua Kalangan

Kakak Kandung Didi Kempot, Lilik, mengatakan akhir-akhir ini adiknya kelelahan karena banyak kegiatan. Namun, Lilik mengatakan Didi tidak pernah mengeluhkan sakit.

"Kalau saya prediksi ya begitu, kecapekan," ungkap Lilik dalam wawancara dengan Kompas TV.

"Dia enggak bilang kalau ngomong sakit betul, enggak ngomong," imbuhnya.

Didi Kempot meninggal dunia pada pukul 07.45 WIB dalam usia 53 tahun. Jenazah rencananya dimakamkan di Ngawi, Jawa Timur.

Baca juga: Didi Kempot dalam Kenangan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com