Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Minta Kemenkes Relaksasi Syarat Produksi dan Uji Alkes demi Atasi Covid-19

Kompas.com - 05/05/2020, 14:31 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro meminta Kementerian Kesehatan menerapkan kebijakan relaksasi syarat produksi dan uji alat kesehatan untuk penanganan Covid-19.

Menurut Bambang hal ini bertalian dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar impor alkes mulai dikurangi, bahkan distop.

"Kami mohon kepada Kemenkes, ada beberapa hal yang membutuhkan semacam relaksasi. Relaksasi tanpa mengorbankan safety (keamanan)," kata Bambang dalam rapat gabungan yang digelar DPR, Selasa (5/5/2020).

Baca juga: Menristek Sebut Uji Coba Terapi Plasma Darah Covid-19 Cukup Melegakan

Dia mengatakan, Cara Pembuatan Alat kesehatan yang Baik (CPAKB) yang diatur dalam Permenkes Nomor 20 Tahun 2017 sebagai pedoman pembuatan alkes perlu dilonggarkan.

Bambang mengaku sudah berkoordinasi dengan Menkes Terawan Agus Putranto agar ada alternatif selain CPAKB.

"Kami membutuhkan adanya semacam relaksasi. Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Menkes langsung. Pak Menkes menjanjikan akan dibuat semacam SOP (standard operating procedure) saja sebagai pengganti atau alternatif CPAKB," tuturnya.

Selain itu, menurut Bambang, perlu ada protokol pengujian khusus di masa darurat ini.

Baca juga: Gugus Tugas Covid-19: Negara Jamin Ketersediaan Alkes

Ia mengatakan, perlu percepatan waktu dalam pengujian alkes. Namun, sekali lagi ia menegaskan relaksasi ini tidak berarti mengorbankan kualitas keamanan alkes yang diproduksi.

"Perlu proktol khusus pengujian dalam keadaan darurat. Dalam pengertian kita tidak relaksasi dalam konteks safety-nya, tapi dalam waktunya," ucap Bambang.

"Misal, uji klinis ventilator ini bisa menghabiskan waktu yang cukup lama. Karena tergantung pemakaian dari ventilator tersebut," kata dia.

Kemudian, Bambang juga meminta agar Kemenkes memberikan kelonggaran izin edar terhadap alkes produksi dalam negeri.

Baca juga: Menlu Retno Usulkan Platform Berbagi Informasi Kapasitas Produksi Alkes

Sebab, menurut dia, produksi-produksi alkes saat ini tidak bertujuan untuk diperjualbelikan.

Menurut dia, perlu penetapan alasan tertentu bagi beberapa alkes hasil riset dan inovasi yang ditetapkan oleh Menkes agar masuk dalam pengecualian yang harus ada izin edar.

"Mengingat yang kami lakukan sekarang ini bukan semata-mata untuk komersial, tapi upaya inovasi ini lebih kepada bagaimana kita memenui beberapa alkes yang masih kekurangan dalam waktu yang singkat dan tidak bergantung pada impor," tuturnya.

"Tentunya ke depan ketika kondisi normal unsur komersialisasi barangkali bisa dipertimbangkan, tapi dalam kondisi hari ini untuk keperluan penanganan Covid-19," ujar Bambang.

Baca juga: Menristek: Sektor Digital Jadi Substitusi Penting di Tengah Wabah Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com