Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelas Menengah Rentan Perlu Dapat Perhatian Khusus setelah Kelompok Paling Rentan

Kompas.com - 05/05/2020, 12:20 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah direkomendasikan membagi fokus penanganan pandemi Covid-19 dari sisi ekonomi.

Tim Ahli Policy Brief Bidang Ekonomi dari Direktorat Inovasi dan Science Techno Park Universitas Indonesia (DISTP UI) merekomendasikan pembagian tersebut menjadi dua, yakni periode jangka pendek dan mendesak serta periode jangka menengah.

Dikutip dari siaran pers UI, Selasa (5/5/2020), pada periode jangka pendek dan mendesak, pemerintah diminta berfokus pada pengurangan penambahan korban jiwa Covid-19 dengan menekankan stimulus sektor kesehatan dan bantuan kesejahteraan bagi rakyat yang terdampak.

Baca juga: Siap Diproduksi Massal, Ventilator Buatan UI Lulus Uji Produk di BPFK

"Ada dua pihak yang perlu mendapat perhatian pemerintah, yakni pekerja atau rumah tangga dan perusahaan atau industri," ujar Rektor UI Ari Kuncoro.

Pemerintah juga perlu mempertimbangkan penyediaan kebijakan asuransi sosial untuk kelompok yang paling rentan atau untuk seluruh masyarakat.

Beberapa pilihan kebijakan yang bisa dilakukan adalah menggunakan program yang telah dimiliki sebelumnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Program Pangan Non Tunai (BPNT) atau memberikan transfer uang tanpa syarat.

"Dalam hal ini, bauran kebijakan distribusi bantuan perlu dipertimbangkan untuk mempercepat proses dan kualitas disbursement, termasuk pelibatan e-wallet, delivery berbasis komunitas, dan penggabungan NIK antar database," kata Ari.

Baca juga: Covid-19, Mapala UI Lakukan Pendidikan Dasar Pencinta Alam secara Online

Tim Ahli UI juga merekomendasikan, kelompok kelas menengah yang rentan perlu mendapat perhatian khusus setelah kelompok paling rentan.

Hal tersebut dikarenakan kelompok tersebut akan mulai terdampak jika pandemi Covid-19 terjadi semakin panjang.

Kemudian, pemerintah juga direkomendasikan untuk memberikan perhatian khusus kepada industri yang memiliki kesulitan untuk membayar kredit atau cicilan.

Terutama usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan industri yang terkena dampak paling besar seperti kerajinan tangan, tekstil, restoran, hotel, hiburan, e-commerce, dan gig-economy.

Baca juga: Warga Diminta Tetap di Rumah, RS UI Buka Konsultasi Online Antara Pasien dengan Dokter

Pada sektor perbankan juga akan menghadapi masalah likuiditas dan kredit macet. Bank sentral bisa membeli surat utang pemerintah yang dapat menurunkan suku bunga.

Termasuk likuiditas dari lembaga keuangan non-perbankan, seperti asuransi dan dana pensiun juga perlu diperhatikan.

"Pemerintah diharapkan dapat mengantisipasi misalnya tekanan likuiditas dari sisi dana pensiun sebagai akibat dari penarikan jaminan hari tua (JHT) para pekerja yang mengalami PHK," kata dia.

Rekomendasi jangka menengah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com