JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat sebaiknya tidak mudik Lebaran.
Langkah tersebut menurut dia penting dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 di kampung halaman.
"Tidak (usah) mudik. Tidak ada pilihan yang lain. Tidak mudik," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (4/5/2020).
Baca juga: Cerita Polisi Terpaksa Izinkan Warga Mudik, Khawatir Kelaparan jika Bertahan di Jakarta...
Yuri mengatakan, dalam situasi wabah Covid-19 saat ini, tidak ada yang bisa memberikan jaminan keamanan jika masyarakat melakukan perjalanan mudik.
Saat dalam perjalanan, kata Yuri, masyarakat bisa terpapar Covid-19 dari orang tanpa gejala (OTG) yang telah terjangkit virus corona.
"Bisa saat berada di kendaraan umum, di terminal, di stasiun, di rest area. Di sepanjang perjalanan kita berpotensi tertular. Perjalanan kita tidak aman (dari Covid-19)," kata Yuri.
Ketika masyarakat yang mudik tadi tertular Covid-19, mereka kemudian bisa menularkannya kepada sanak keluarga atau tetangga di kampung halaman.
Dengan demikian, menurut Yuri, diperlukan komitmen masyarakat untuk memahami dan menaati larangan mudik.
"Inilah bentuk dari disiplin kita yang diuji. Ini pula bentuk dari komitmen kita untuk secara bersama-sama memutuskan, penularan Covid-19. Mari kita sama-sama berperan," kata Yuri.
Sebelumnya, Yuri mengatakan, masih ada penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 hingga Senin (4/5/2020).
Menurut Yuri, berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga pukul 12.00 WIB, Senin, ada penambahan 395 kasus baru Covid-19.
"Sehingga secara akumulatif ada 11.587 kasus positif Covid-19 (di Indonesia) sampai saat ini, " kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin sore.
Baca juga: UPDATE 4 Mei: ODP Covid-19 Jadi 238.178 dan PDP 24.020 Orang
Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, kasus baru pasien positif Covid-19 tersebar di 16 provinsi.
Sementara itu, secara keseluruhan penularan Covid-19 hingga saat ini terjadi 331 kabupaten/ kota yang berada di 34 provinsi.
Yuri mengatakan, pemerintah juga mencatat ada penambahan 78 pasien yang telah dinyatakan sembuh.
"Dengan demikian, total pasien sembuh ada 1.954 orang," ucap Yuri.
Kemudian, Yuri menyatakan kabar duka dengan masih adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Ada penambahan 19 pasien yang tutup usia setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona.
"Sehingga jumlah pasien meninggal dunia menjadi 864 orang," ujar Yuri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.