JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mulai pekan depan sudah bisa memproduksi alat rapid test lokal secara massal. Dalam satu bulan, produksi alat rapid test ditargetkan bisa mencapai 50.000.
Hal tersebut disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam konferensi pers usai rapat kabinet terbatas, Senin (4/5/2020).
Doni menyebut, saat ini BPPT masih menunggu beberapa komponen tambahan untuk memproduksi rapid test.
Baca juga: 200 Warga Kebon Kacang Lakukan Rapid Test setelah 19 Orang Positif Covid-19
"Kalau ini sudah tiba pekan ini, maka pekan depan sudah bisa produksi (alat) rapid test antibodi sebanyak 50.000 per bulan," kata Doni.
Doni mengaku telah membicarakan hal ini dengan Kepala BPPT Hammam Riza.
Saat ini, BPPT masih menunggu sejumlah komponen tambahan produksi alat tersebut yang merupakan barang impor.
"Beliau masih menunggu 2 komponen dari 10 komponen yang sebagian impor. Sudah ada 8 komponen, tinggal 2 komponen," katanya.
Rapid test merupakan salah satu jenis pemeriksaan untuk mendeteksi apakah seseorang memiliki antibodi terhadap Covid-19 atau tidak.
Di beberapa wilayah, rapid test telah dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan seseorang terpapar virus corona.
Penggunaan rapid test umumnya dilakukan terhadap mereka yang memiliki kontak erat dengan orang yang telah dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Hingga 4 Mei, 116.861 Spesimen Orang Telah Diperiksa Terkait Covid-19
Meski demikian, alat ini tidak sepenuhnya valid ketika digunakan untuk melakukan tes karena dapat memunculkan negatif palsu ataupun positif palsu karena beberapa alasan.
Seseorang yang reaktif rapid test diharuskan melakukan uji swab (pengambilan sampel lendir tenggorokan) untuk diteliti di laboratorium dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Uji swab menjadi langkah verifikasi guna memastikan seseorang positif atau negatif Covid-19.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.