Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan PSBB secara Maksimal Dinilai Efektif Tekan Penyebaran Covid-19

Kompas.com - 03/05/2020, 12:11 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Epidemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilaksanakan secara maksimal oleh pemerintah dan masyarakat cukup efektif untuk menekan penyebaran Covid-19.

Ia pun mengacu pada pelaksanaan PSBB di DKI Jakarta yang telah dilaksanakan sejak 10 April lalu. Saat ini, hampir 60 persen warga di wilayah DKI Jakarta lebih banyak beraktivitas di rumah.

"Dan ketika 60 persen itu langsung landai dan turun cepat," kata Pandu dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Minggu (3/5/2020).

"Itu pengalaman empiris, pengalaman Indonesia walaupun hanya di Jakarta, bahwa PSBB ini berdampak," ujar dia.

Baca juga: PSBB Jakarta Tahap 2: Pemudik Terancam Dilarang Balik ke Jakarta hingga 20 Juta Masker

Pandu mengaku telah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar penerapan PSBB ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan hingga 70-80 persen.

Sehingga, kurva penyebaran kian melandai dan masyarakat dapat segera terbebas dari Covid-19.

Di sisi lain, menurut Pandu Riono, masih ada daerah yang belum maksimal dalam penerapan PSBB. Sehingga, tidak sedikit masyarakat yang masih terlihat beraktivitas di luar rumah.

Berdasarkan hasil pemodelan terbaru yang dibuat, rata-rata masyarakat yang tetap di rumah selama pelaksanaan PSBB secara nasional masih sekitar 50 persen.

Baca juga: Ada Penurunan Kasus Covid-19, Anies: PSBB Jangan Kendor, Harus Lebih Ketat!

Namun, wilayah seperti Jawa Tengah, justru tingkat kepatuhan masyarakat untuk tetap di rumah masih di bawah 40 persen.

Sementara, Jawa Timur saat ini sudah mulai mencapai rata-rata persentase nasional.

"Kita harapkan mereka meningkatkan 10 persen saja. Jatim dan Jabar sudah mulai sampai 60 persen efeknya seperti DKI itu akan terjadi di beberapa wilayah lainnya," kata dia.

Ia pun berharap agar pelaksanaan PSBB dapat diinisiasi hingga ke tingkat masyarakat atau berbasis komunnitas. Pasalnya, dengan demikian implementasi dari kebijakan ini dapat berjalan dalam jangka panjang.

"Karena nanti ketika restriksi ini pelan-pelan dilepas, itu tetap kita bisa membuat norma baru, perilaku baru, yang membatasi seperti memakai masker, sehingga benar-benar sustain sehingga capai titik (penyebaran) yang terendah," ujar Pandu.

Baca juga: Anies soal PSBB: Minggu Pertama Mengasyikkan, Selanjutnya Mulai Terasa Beban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com