Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkurang, Kasus Positif Covid-19 Dirawat di RS Darurat Wisma Atlet Jadi 737 Pasien

Kompas.com - 01/05/2020, 13:48 WIB
Diamanty Meiliana

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, merujuk data pada Jumat (1/5/2020) pukul 08.00 WIB, merawat sebanyak 737 pasien positif COVID-19.

Selain itu, 38 orang pasien dalam pengawasan (PDP) dan 64 orang dalam pemantauan (ODP) 64 pasien.

Dikutip dari Antara, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono, Jumat, menyebutkan RSD Wisma Atlet merawat inap total sebanyak 839 pasien.

Total pasien tersebut terbagi atas 506 pria dan 333 perempuan

Baca juga: Mundur dari Jadwal, Tower 6 RS Covid-19 Wisma Atlet Dibuka 15 Mei

Merujuk data terbaru, jumlah pasien yang menjalani rawat inap di RSD Wisma Atlet berkurang dibandingkan dengan data Kamis, 30 April 2020 yang tercatat sebanyak 840 pasien.

Pasien yang berstatus positif Covid-19 yang menjalani perawatan di Wisma Atlet berkurang dua orang menjadi 737 pasien dari sebelumnya 739 pasien.

Jumlah pasien dengan status PDP berkurang tujuh orang dari 45 orang menjadi 38 orang, kemudian pasien ODP bertambah delapan orang dari 56 pasien menjadi 64 pasien.

Wisma Atlet Kemayoran resmi difungsikan sebagai RS Darurat COVID-19 oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (23/3) yang memiliki total kapasitas untuk menampung 12 ribu orang.

Baca juga: Cerita Relawan Medis di RSD Wisma Atlet: Gentar tapi Tetap Maju

Selain itu, Yudo juga melaporkan perkembangan jumlah pasien di RSD Pulau Galang, Kepulauan Riau, yang kini merawat 34 pasien positif COVID-19.

Sebanyak 34 pasien itu, terdiri atas 29 anak buah kapal (ABK) KM Kelud dan tiga anggota Polri yang semuanya pria, serta dua perempuan aparatur sipil negara (ASN).

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan hingga Rabu pukul 12.00 WIB ada penambahan 131 orang yang sembuh sehingga 1.522 pasien COVID-19 dinyatakan sembuh dari 10.118 orang yang terkonfirmasi positif.

Baca juga: Permudah Mobilitas Tenaga Medis, GrabWheels Hadir di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet

"Sedangkan pasien yang meninggal sebanyak 792 orang. Jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak 21.827 orang dan orang dalam pemantauan sebanyak 230.411 orang," kata Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta, Kamis (30/4) lalu.

Data tersebut menunjukkan penambahan bila dibandingkan sehari sebelumnya, yaitu jumlah kasus positif bertambah 347 orang dan pasien meninggal bertambah delapan orang.

Sebelumnya pada Rabu (29/4) terdata 1.391 pasien sembuh dari 9.771 kasus positif dan 784 orang meninggal dunia.

Yurianto mengatakan seluruh provinsi di Indonesia sudah terpapar COVID-19, sedangkan kabupaten/kota yang terdampak sebanyak 310 kabupaten/kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com