Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Covid-19

Kompas.com - 30/04/2020, 15:14 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Badan Pemulasaraan Jenazah (BARZAH) Dompet Dhuafa memberikan pelatihan khusus pemulasaraan jenazah Covid-19 di Rumah Sakit (RS) Anak dan Bunda Harapan Kita, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (24/4/2020).

Pada pelatihan tersebut, bagian Kerohanian Islam (Rohis) RS selaku penyelenggara, juga melibatkan seluruh perawat dan tenaga medis untuk mengikuti pelatihan.

Karena berkaitan dengan perlakuan terhadap jenazah di tengah wabah yang sangat ekstrim, pemaparan dan pelatihan diselenggarakan dengan dua sudut pandang.

Dari sudut pandang fikih pelatihan ditujukan untuk petugas penanganan jenazah. Pelatihan yang sudut pandang ini dibawakan oleh Manajer Barzah dan Ustadz Madroi,

Sementara itu dari sudut padang medis, pelatihan dibawakan oleh Dimas Dwi Saputro.

Baca juga: Program Tak Rela Lapar Dompet Dhuafa Sasar 1 Juta Jiwa Terdampak Covid-19

Ustadz Madroi menjelaskan, pemulasaran jenazah Muslim pada kasus Covid-19 berbeda dengan jenazah seperti pada umumnya.Ini karena ada hal yang dipermudah namun juga ada hal lain yang menjadi lebih rumit.

Lebih lanjut Uztadz Madroi mengatakan, terdapat empat kewajiban mengurus jenazah bagi Muslim, yaitu memandikan, mengkafani, mensalati dan terakhir memakamkan.

"Kewajiban pertama, ketiga, dan keempat menjadi lebih ringkas untuk jenazah yang berstatus meninggal karena terjangkit Covid-19," kata Uztadz Madroi.

Meski begitu, Uztadz Madroi mengatakan, kewajiban menjadi lebih ekstra penanganannya pada poin yang kedua.

Baca juga: Di Australia, Dompet Dhuafa Bagi-bagi Makanan ke Ratusan Tunawisma

“Rumitnya karena akan ada prosedur-prosedur tambahan, khususnya pada tahap mengkafani atau pembungkusannya,” kata Ustadz Madroi.

Bukan hanya diberikan penjelasan mengenai penanganan jenazah Covid-19, dalam kegiatan ini juga diadakan simulasi proses pemulasaraan jenazah hingga siap untuk dimakamkan.

Dengan demikian, melalui pelatihan tersebut, diharapkan para tenaga medis dapat menangani jenazah pasien Covid-19 yang meninggal sesuai protokol kesehatan.

Ketua panitia pelatihan, Hendi Muntaha mengatakan, karena berbagai keterbatasan jadi penatia yang hanya memperkenankan 20 peserta mengikuti pelatihan.

Panitia juga memberlakukan pembatasan jarak bagi peserta yang hadir, sebagai bentuk penerapan physical distancing.

Baca juga: Dompet Dhuafa Sulsel Produksi Masker Khusus untuk Penyandang Tuli

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Hendi mengatakan, peserta yang lain dapat mengikuti pelatihan melalui fasilitas web seminar (webinar) yang telah disediakan panitia.

Fasilitas webminar tersebut dapat diakses oleh seluruh tenaga medis RS Harapan Kita secara daring dari tempatnya masing-masing.

Selain itu, panitia juga merekam seluruh aktivitas, pemaparan dan simulasinya, guna dibagikan kepada tenaga medis yang saat itu tidak dapat mengikuti pelatihan maupun webinar.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com