Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Relawan Medis di RSD Wisma Atlet: Gentar tapi Tetap Maju

Kompas.com - 29/04/2020, 18:57 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengalaman menjadi relawan medis di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, datang dari Steven Stallone August.

Berangkat dari Surabaya, Jawa Timur, satu bulan yang lalu, Steven mengaku gentar. Namun, ketakutannya pudar ketika sadar bahwa ingin punya pengalaman dalam penanganan wabah internasional.

“Jadi waktu itu sempat terpikir sih takut mau mendaftar, karena katanya kan berbahaya,” kata Steven melalui siaran langsung di akun Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (29/4/2020).

“Intinya saya sebagai perawat mengatakan kapan saya bisa turun tangani wabah internasional secara langsung, mungkin sampai saya tua pun saya tidak bisa punya pengalaman, jadi apa salahnya coba untuk maju,” sambung dia.

Baca juga: Kisah Relawan Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Hilangkan Waswas demi Kemanusiaan

Ia pun menceritakan bagaimana bisa sampai ke RSD Wisma Atlet. 

Informasi mengenai lowongan sebagai relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 didapat dari rekannya yang telah bertugas terlebih dahulu.

Meski gentar, ia akhirnya mendaftarkan diri karena ingin menambah pengalaman serta membuktikan bahwa dirinya mampu.

Setelah itu, Steven mengikuti proses seleksi, termasuk memenuhi sejumlah persyaratan administrasi.

Baca juga: Cerita Javas, Mahasiswa Nonmedis Relawan Covid-19 di RSUI: Enggak Bayangin Pakai APD Lengkap

Sebelum benar-benar bertugas, Steven dan relawan lainnya harus mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

“Setelah (medical check-up) dari Prodia (di Jakarta) kami ke Wisma Atlet, sampai di Wisma Atlet kami juga masih melakukan sesi foto rontgen dengan rapid test,” ujarnya.

Kini, ia bertugas di ruang perawatan High Care Unit (HCU) di RSD Wisma Atlet. Unit tersebut merupakan tempat bagi pasien yang membutuhkan layanan khusus.

Sehari-hari, tugasnya memonitor hingga melakukan tes swab kepada para pasien di unit tersebut.

“Mulai dari monitor tanda-tanda vital pasien, keluhan-keluhannya dia, penyakitnya dia, pemeriksaan laboratorium lengkap, pemeriksaan swab dan segala macam,” tutur dia.

Baca juga: Pemprov Jatim Buka Lowongan Relawan Covid-19, Gaji Rp 2,5 Juta hingga Rp 10 Juta

Ia sudah bertugas selama hampir sebulan, tepatnya pada 4 Mei mendatang. Setelah itu, keesokkan harinya, ia dan relawan lainnya akan memasuki masa karantina selama 14 hari.

Usai karantina, masa tugas Steven akan diperpanjang untuk satu bulan berikutnya.

Diberitakan, hingga Rabu hari ini, 28.900 orang dari seluruh Indonesia sudah mendaftar sebagai relawan.

Dari jumlah tersebut, relawan medis berjumlah 5.500 orang dan sisanya merupakan relawan non-medis.

Gugus Tugas pun mengakui masih membutuhkan relawan medis untuk menangani wabah Covid-19 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com