Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gotong Royong Ekonomi dan Sosial Dinilai Jadi Strategi Tekan Potensi Konflik di Masyarakat

Kompas.com - 29/04/2020, 15:49 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Tinjauan Sosial Universitas Indonesia (UI) yang antara lain terdiri dari Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI) Melani Budiantan, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI Imam B. Prasojo, dan Dosen FISIP UI Ida Ruwaida mengungkapkan, gotong royong merupakan strategi paling sesuai mengatasi potensi konflik dalam masa pandemi Covid-19 di Indonesia.

Gotong royong yang dimaksud adalah gotong royong masyarakat baik secara ekonomi maupun sosial.

"Dapat dikatakan bahwa Covid-19 dapat menjadi modal untuk membangun keguyuban. Strategi gotong royong dapat meredam potensi gesekan atau konflik sosial di antara warga," ujar Anggota Tim Perumus Dicky Pelupessy, dikutip dari siaran pers, Rabu (29/4/2020).

Baca juga: Warga Diminta Tetap di Rumah, RS UI Buka Konsultasi Online Antara Pasien dengan Dokter

Ia mengatakan, daya tahan masyarakat bisa terbangun dengan baik apabila berbagai pihak, terutama masyarakat luas, sama-sama memiliki komitmen saling mendukung dan bahu-membahu, baik secara ekonomi maupun sosial.

"Tim merumuskan bahwa gotong royong merupakan strategi yang dinilai paling sesuai untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia," kata dia.

Apalagi, kata dia, pemerintah telah menjalankan dan menyempurnakan banyak bantuan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.

Baca juga: Tanggapan Ahli UI Soal Prediksi Corona di Indonesia Berakhir Juni

Namun, kebijakan pemerintah tersebut melahirkan kekhawatiran terkait kapan bantuan lewat program jaring pengaman sosial itu akan diberikan.

Termasuk juga sejauh mana efektivitas bantuan tersebut dalam mengatasi dampak ekonomi dan sosial di masyarakat.

"Pandemi Covid-19 meninggalkan ketidakpastian sehingga muncul pertanyaan akan seberapa kuat daya tahan masyarakat, pasar, dan bahkan negara dalam menanggung situasi ini," kata dia.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas, Lab RS UI Akan Periksa 140 Sampel Per Hari

Dengan demikian, yang paling tepat adalah dengan menerapkan gotong royong di antara lapisan masyarakat.

Ia menjelaskan, gotong royong kebangsaan dapat dibangun melalui beberapa hal.

Antara lain pengorganisasian solidaritas sosial bagi kelompok rentan secara lintas komunitas, kerangka kerja relawan komunitas yang komprehensif.

Kemudian optimalisasi filantropi, peningkatan kemandirian ekonomi wilayah, informasi yang ramah publik, pengelolaan kerelawanan yang efektif dan ramah komunitas, serta penguatan modal sosial bagi para penyelenggara negara.

Baca juga: Wabah Corona, SIMAK UI 2020 Digelar Secara Online Pakai Handphone dan Tablet

Adapun dasar usulan yang dirumuskan Tim Tinjauan Sosial UI itu berangkat dari fakta bahwa Covid-19 yang membawa dampak serius pada perekonomian bangsa.

Tidak hanya kualitas hidup manusia yang terdampak tetapi juga berpotensi melahirkan masalah sosial yang semakin rumit dan kompleks.

Usulan tersebut merupakan satu di antara enam usulan, yang meliputi tinjauan sosial, kesehatan, kelembagaan, regulasi, ekonomi, dan pajak yang akan disampaikan ke pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

Nasional
Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com