JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien 01 positif Covid-19 di Indonesia Sita Tyasutami menceritakan pengalamannya yang sempat mengalami stres saat divonis positif Covid-19.
Cerita itu disampaikan dalam acara peluncuran layanan konsultasi psikologi Sehat Jiwa (Sejiwa) yang diluncurkan pemerintah.
"Saat itu kami sekeluarga merasakan tekanan karena ada rasa syok dan takut, serta ada tekanan dari media dan rakyat, kata Sita dalam akun youtube Kantor Staf Presiden, Selasa (29/4/2020).
"Jadi, saat itu dengan segala fakta yang diputarbalikkan, saya mengalami tekanan batin," lanjut dia.
Baca juga: Psikiater UGM: Berpuasa Bisa Meredakan Stres
Akibatnya, gejala Covid-19 yang hilang muncul kembali.
Ia kembali mengalami batuk saat masyarakat mengetahui identitasnya sebagai pasien. Psikisnya tertekan lantaran masyarakat menstigmanya beserta keluarga.
Tekanan batin yang dialami Sita berlanjut hingga ia sembuh dan keluar dari rumah sakit. Ia sampai-sampai mendatangi psikolog kenalan temannya untuk berkonsultasi.
"Selama sehari penuh saya menceritakan pengalaman saya dan akhirnya saya bisa tenang. Yang awalnya saya tensi naik dan tak bisa napas lagi, padahal sudah keluar rumah sakit, akhirnya saya bisa tenang lagi," kata Sita.
Karena itu, ia mengapresiasi pemerintah yang telah meluncurkan layanan konsultasi psikolog Sejiwa untuk membantu masyarakat yang mengalami stres selama masa pandemi Covid-19.
Sebab, tak hanya pasien Covid-19 yang membutuhkan bantuan layanan psikolog.
Baca juga: Cegah Stres akibat Undangan Rapat dan Ngobrol di “Zoom”
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.